making the world a better home, dimulai dari yang muda

Pembangunan di seluruh dunia sekarang ini tidak lepas dengan bayang-bayang krisis lingkungan yang mengikuti, sehingga selalu diperlukan desain yang mengadaptasi kondisi juga bermanfaat untuk masa depan. Tantangan juga diberikan dengan efisiensi sumber daya dan iklim, serta proses konstruksi yang berkelanjutan. Generasi muda yang masih mengenyam keilmuan untuk desain dan pembangunan ini yang harus terus dibangkitkan bahwa apa yang terjadi di masa depan nanti adalah buah pikiran di masa kini.

RE(BOND)IR: Reminiscing the Past, Rebounding for the Future adalah tema karya yang diselesaikan olah kelompok mahasiswa ITB dalam mendesain daerah Saint-Denis di Perancis yang merupakan kawasan industri. Dalam tapak sebesar lima hektar ini, direncanakan fungsi residensial, edukasi dan rekreasi. Juga berbagai fasilitas yang mengikuti termasuk pasar, urban farming area, commercial area, dan museum yang mendampingi kawasan tersebut. Tentu saja harus juga mendukung efisiensi energi sehingga dapat mengurangi emisi karbon untuk mencapai sustainable lifestyle pada kawasan tersebut.

Kawasan sekolah dan apartemen didesain dengan memaksimalkan cahaya matahari pada sisi-sisi bangunannya, sehingga mengurangi pencahayaan buatan. Inner courtyard selain sebagai ruang visual juga memberikan ruang hijau dan pengudaraan bekerja secara alami dan memberikan kenyamanan termal. Tentu saja jika tidak terlepas dengan pemanfaatan air daur-ulang dan drainase yang baik bagi kawasan. Kerjasama Selvia Diwanty, Vadya Dzauqiah, dan Hilman Prakoso di bawah bimbingan Pak Dr.Eng. M Donny Koerniawan, ST., MT. berhasil menjadi juara pertama Multi Comfort Student Contestdan membawa mereka untuk melaju di ajang internasional di Perancis, untuk pertama kalinya mengirimkan pemenang tingkat nasional mewakili Indonesia ke ajang Internasional Perancis pada 9-12 Juni 2021.

Kompetisi yang diikuti adalah Multi Comfort Student Contest, sebuah kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain yang bertujuan mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur. Penyelenggara kompetisi yaitu Saint-Gobain dari Perancis , proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain salah satu produsen bahan-bahan konstruksi ternama yang harapannya dapat memberikan performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim.

Ivana Ijaya, Managing Director Saint-Gobain Indonesia mengungkapkan inisiatif yang telah dilakukan Saint-Gobain untuk mendukung konstruksi berkelanjutan merupakan komitmen global yang menjadi DNA perusahaan, “Kami adalah perusahaan internasional dan multi-lokal yang terintegrasi penuh ke dalam wilayah tempat kami beroperasi untuk mendukung vitalitas bersama dengan semua pemangku kepentingan untuk membantu mewujudkan dunia yang lebih adil dan lebih berkelanjutan”, pungkas Ivana.

Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Negara Rimba Nusa” menambahkan, membentuk kota yang baik harus memiliki keunggukan, keistimewaan, memiliki potensi bisnis yang menarik serta meningkatkan kinerja lingkungan. Sehingga membentuk kota juga harus memperhatikan bagaimana ia berkembang di masa depan, dengan memperhatikan aspek-aspek green city, livable city, dan attractive safe investement yang saling berkorelasi dengan integrated multi discipline master plan.

Saint-Gobain menyatakan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan MCSC ini, terutama kepada para juri, dosen dan universitas yang terlibat dalam kompetisi ini dan kepada tim pemenang yang akan mewakili Indonesia pada perlombaan di Perancis bulan Juni 2021. Di Indonesia, Saint-Gobain hadir bersama PT Cipta Mortar Utama untuk perusahaan mortar terbesar yang berdiri pada tahun 1996 dan memproduksi mortar (adukan semen) instan bernama Mortar Utama Weber (MU-Weber) dengan menggunakan teknologi modern. Mortar Instan MU-Weber dikenal memiliki berbagai keunggulan seperti praktis, efisien dan menghasilkan pekerjaan bangunan yang berkualitas.

Kita tidak bisa memungkiri bahwa pembangunan akan merusak alam, tetapi selalu perlu ada upaya-upaya untuk mengurangi dampak sehingga bumi akan selalu nyaman ditinggali di kemudian hari. Bukan hanya generasi muda saja harus melakukannya, tetapi dari semua yang bisa berkontribusi hendaknya selalu ingat akan masa depan dunia. SDGs 2030 bukan hanya masterplan bagi dunia, tetapi harus diterapkan secara strategis dalam berkehidupan sehari-hari, dan menciptakan gelombang kepedulian terhadap alam sehingga makin banyak yang peduli. Mungkinkah sistem ini tidak hanya pada tataran kompetisi saja, tapi benar-benar diaplikasikan pada seluruh kota-kota di dunia. Bukan hanya sebatas konsep, tetapi juga benar-benar bisa bekerja dan bermanfaat bagi manusia yang hidup di dalamnya. Bumi untuk masa kini, dan juga generasi mendatang.

foto : dokumen ITB dan bahan presentasi pada press release Saint-Gobain

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.