rendang minang #5: keliling hari di bukittinggi

kepada singgalang bertanya aku wahai gunung masa kanakku di lututmu kampung ibuku kenapa indahmu dari dahulu tak habis-habis dalam rinduku? kepada merapi berkata aku wahai gunung masa bayiku di telapakmu kampung ayahku kenapa gagahmu dari dahulu tak habis-habis dalam ingatanku? :dua gunung kepadaku bicara ~ Taufiq Ismail cerita sebelumnya : rendang minang #4: air sungai,… Read More rendang minang #5: keliling hari di bukittinggi

rendang minang #4: air sungai, air manis, air terjun, air hujan

Di gunuang mintak aia, di lurah mintak angin ~ peribahasa minang cerita sebelumnya : rendang minang #3: bahasa tropis hotel hangtuah Dalam rencana perjalanan kami, aku dan Felicia memutuskan tidak berlama-lama di kota Padang. Kami ingin menuju kota tempat lahirnya proklamator Indonesia, Moh. Hatta. Ya, kami ingin menuju Bukittinggi hari ini. Namun kota Padang masih… Read More rendang minang #4: air sungai, air manis, air terjun, air hujan

rendang minang #3: bahasa tropis hotel hangtuah

Mimpi tentang tidur adalah seindah-indahnya mimpi. Maka: tidurlah. Niscaya engkau akan tidur dalam mimpimu. ~ kata seorang teman cerita sebelumnya : rendang minang #2: ber-google maps raun-raun padang Tidak ada yang terlalu istimewa dari hotel Hangtuah ini, selain harga yang ditawarkan lewat agoda.com cukup bersahabat. Yah, namanya juga hotel bintang satu. Dengan rate Rp 260… Read More rendang minang #3: bahasa tropis hotel hangtuah

rendang minang #1 : mengurai pantai di sikuai

Bebutir pasir remah yang dilepih laut Seperti nasib getir musti diubah sebelum akut Belajar dari Ombak ~ Sitok Srengenge : Kelenjar Bekisar Jantan Pagi 29 Maret 2013 itu pesawat Lion Air JT252 yang dinaiki aku dan Felicia Lasmana mendarat di Bandara Minangkabau, Sumatera Barat jam 07.35. Bandara ini cukup besar dengan arsitektur Gonjong Minang yang… Read More rendang minang #1 : mengurai pantai di sikuai