wae rebo dalam tujuh hari

Aku menyebutnya negeri di awan. Sebuah desa yang berdiri di puncak bukit, di tengah pedalaman Manggarai yang hijau dengan perjalanan yang cukup panjang dari jalan raya Trans Flores. Tempat yang kuingat adalah kabut-kabut pagi hari yang perlahan-lahan menipis berganti dengan mandi matahari, di tengah riuh tawa anak-anak bermain, burung-burung berkicauan dan suara alu berpadu dengan… Read More wae rebo dalam tujuh hari

semau, satu bukit dan sekian pantai

Deru mesin motor tempel mengiringi kapal kayu yang kami naiki bertolak dari Dermaga Tenau, Kupang. Kapal berukuran sedang itu berisi delapan sepeda motor yang akan kami gunakan nanti di Semau, 30 menit menyeberang dari Pulau Timor itu. Kapal-kapal barang maupun penumpang menjangkar tak jauh dari pelabuhan, menunggu saatnya berlayar kembali. Lamat-lamat kami bisa mengamati gugusan… Read More semau, satu bukit dan sekian pantai

pulang.

Menyebut kota Bandung, adalah ruang mengenang masa kanak-kanak yang riuh. Rumah pertama keluarga, yang pernah kutinggali hanya selama dua tahun lebih sedikit, di tepian kota dengan udaranya yang masih dingin dikelilingi persawahan. Ketika jalan tol maupun angkutan kota belum sampai di sini. Saat orang-orang masih bertanya karena tak tahu di mana tepatnya Riung Bandung berada.… Read More pulang.

rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano

Aku menempelkan hidungku pada kaca mobil yang melaju dari kota Soe. Pepohonan berlari, tiang listrik berkari, rumah-rumah berlari. Pegunungan  yang membentang dari Soe menyajikan lansekap timbul tenggelam, menyembunyikan kehidupan di balik pepohonan gewang yang tegak berdiri tinggi. Pikiranku kembali pada satu berita di tahun 1990-an tentang batang-batang rumah adat Timor yang dicat warna sesuai dengan… Read More rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano

menilik ketinggian korowai lewat arsitektur

Papua, sang mutiara dari timur ini menyimpan rahasia yang disembunyikan dalam jalur-jalur yang sulit dilalui, perjalanan berhari-hari yang membuat banyak bagian dari pulau ini terisolasi dari perhatian negeri. “Dari Jayapura kami terbang ke Dekai, kemudian naik kapal selama 2 hari hingga Bumama, lalu berjalan kaki menembus hutan selama 2 hari hingga desa Yafufla, titik sebelum… Read More menilik ketinggian korowai lewat arsitektur

di balik tembok pecinan lasem

…kuketahui bahwa pemandangan yang tertatap oleh mata bisa sangat mengecoh pemikiran dalam kepala: bahwa kita merasa menatap sesuatu yang benar, padahal kebenaran itu terbatasi sudut pandang dan kemampuan mata kita sendiri. ― Seno Gumira Ajidarma Satu hal yang membuatku penasaran pada kota Lasem adalah tembok-tembok tinggi dan tebal yang mengelilingi pekarangan tempat tinggal mereka. Aku… Read More di balik tembok pecinan lasem