lima tahun tindak tanduk arsitek

cover-tindak-tanduk-arsitek

Katanya angka lima ataupun kelipatan lima itu mudah diingat. Lima dikali dua menjadi sepuluh, dan kelipatannya banyak dijadikan angka nominal yang berulang di mata uang. Lima menjadi setengah dari sepuluh, yang menjadi angka sempurna. Peringkat pun dihitung sampai lima besar. Masa emas anak-anak dan harus dipantau tumbuh kembangnya, lima tahun, ditandai dengan program posyandu dan balita. Maka dari itu, sebagai media tulis pribadi, blog yang ternyata mencapai angka lima tahun ini, dengan 160 post, ratusan komentar dan puluhan ribu pengunjung, sebenarnya masih harus belajar banyak lagi dari blog-blog yang lebih konsisten.

Awalnya membuat blog ini untuk menampung kegemaranku me-review. Karena sebelumnya aku suka sekali me-review buku di goodreads, berkaitan dengan profesiku, kenapa tidak aku mencoba me-review bangunan bukan seperti tulisan ala majalah, tapi lebih ke opini pribadi dan pendekatan personal. Karena itu yang menarik dari blog, pribadinya itu, ala-ala Indri begitu. Maka lahirlah Tindak Tanduk Arsitek ini. Meluas ke opini tentang ruang kota dan kegiatannya, juga transportasi umum yang menjadi moda berpindah sehari-hari, aku menemukan passion untuk menulis tentang hal-hal yang memang menarik perhatianku ini, karena bertahun-tahun aku pelajari.

Menginjak tahun kedua ketika aku berkunjung ke kota-kota lain dengan intensitas yang cukup tinggi, aku ingin membagi pengalaman ini bukan sekadar foto, tapi juga cerita, karena kegemaranku menulis membantu aku untuk terus mencurahkan ceritaku di blog ini. Karena profesiku, aku selalu melihat apa pun dari aspek-aspek yang aku pelajari. Entah kenapa, sudah naluri saja untuk melihat bangunan lebih detil, melihat material, sambungan, dan bagian arsitektur lainnya. Apalagi dengan kecintaanku pada heritage dan sejarah, membuatku lebih bersemangat untuk menulis tentang perjalananku.

Buatku, arsitektur bukan sekadar membahas bangunan, tapi juga fungsi di dalamnya. Tanpa dihidupkan oleh fungsi, bangunan hanya sebagai pajangan belaka. Arsitektur adalah ruang fungsi kehidupan yang menjadi unik antara satu tempat ke tempat yang lain.

Bangunan adat nusantara adalah satu genius loci kekayaan negeri yang memiliki satu karakteristik yang unik tergantung pada alam di mana ia berdiri. Dan aku jatuh cinta pada bangunan-bangunan yang terlihat sederhana ini yang mengajarkan kesinambungan, karena dibangun dari bahan-bahan alam yang ada di sekitarnya, juga mengatasi tantangan alam akan iklim dan cuaca, dan menghormati sang pencipta penjaga bumi. Melihat bagaimana keadaan di dalamnya, bagaimana mereka hidup sehari-hari dalam kearifan lokal penghuninya.

Lima tahun ini banyak sekali yang terjadi. Mood naik turun, kesibukan banyak sedikit, dan macam-macam hal membuat aku minta tolong pada beberapa pembaca untuk mengkritisi, bertanya, apa yang kepingin diceritakan dari suka duka tindak tanduk arsitek ini?

Muhammad Azamuddin Tiffany | http://azamuddint.wordpress.com/ @azamudint

Arsitek muda di daerah Bintaro, Jakarta. Suka menulis juga dan kami belum pernah ketemu.

Apakah kak Indri punya jadwal disiplin menulis?
Tidak. Sebenarnya diniatkan demikian, paling tidak setiap satu minggu ada satu post. Tapi akhir-akhir ini memang membuat jadwal tayang, yang ditarik mundur ke jadwal menulis, karena bahan tulisan yang banyak sekali. Kalau mood-nya sedang bagus (dan waktu agak senggang) bisa lebih dari satu tulisan seminggu. Tapi akan diusahakan lebih disiplin lagi.

Apakah menulis itu bisa dijadikan sebuah passion yang kemudian menjadi sebuah pekerjaan yang menghasilkan hanya dari dunia menulis?
Bisa sih. Tapi passion itu memang datangnya dari hati, bukan dijadikan. Tentu saja menulis bisa dijadikan pekerjaan yang menghasilkan, itu bagaimana memandang kebutuhan hidup. Passion itu memberikan semangat untuk terus menerus dilakukan. Aku sendiri passion menulisnya masih sebagai hobi. 😉

Mengenai judul blog ‘Tindak Tanduk Arsitek’ apa yang menjadi inspirasi ketika memilih judul blog tersebut, namun dalam konten lebih mengeksplor kekayaan nusantara?
Pada awalnya memang blog ini untuk mencurahkan isi hati aku tentang arsitektur, tentang ruang gerak hidup manusia, yang kebanyakan aku alami di kota sehari-hari. Tentang bangunan, tapi dari sudut pandang bukan versi ala majalah, tapi sebagai pengamat pengguna yang pendapatnya lebih personal. Coba lihat categories ‘Plaza piazza’ tentang ruang terbuka, ‘
Kemudian seiring dengan kesukaanku jalan-jalan, ada ruang-ruang hidup yang unik di nusantara, fungsi dan filosofi yang berbeda antara daerah sesuai dengan kebutuhannya di situ. Bukan melihat bangunan tidak sekadar menjadi pajangan di museum, tetapi melihat langsung ada kehidupan di dalamnya. Ruang fungsi kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Nusantara amat kaya dengan material yang beraneka ragam, dan sangat menggoda untuk diamati. Nulis juga, yuk?

azamudint

Devi Dhede | www.devidhede.com | @devidhede

Kenal Dhev baru bulan lalu pas TravelNBlog di Semarang. Karena tinggi jangkung, langsung mencuri perhatian deh!

Mau tanya donk, kakak kan arsitek, kerjanya pasti sibuk ya.
nah gimana bagi waktu antara ngeblog dan kerjaan? terus bagaimana membagi kosentrasinya? karena kalau sudah kerja, fokusnya pasti banyak untuk pekerjaan..

Aku biasanya nge-draft blog di mana saja, asal dapat inspirasi dari cerita. Lebih sering di kendaraan umum (kereta atau angkot) diketik di ponsel/tab. Kalau sampai kantor, mengerjakan pekerjaan kantor. Sejujurnya, membagi konsentrasi itu susah banget. Sering kalau lagi mood banget sampai kantor malah isi blognya yang dipikirkan, bukan pekerjaannya (duh, jangan dicontoh, ya). Kalau nggak terlalu terburu-buru kerjaan, aku melanjutkan prosesi nge-blog pagi sebelum jam 10 (biasanya memberi watermark pada foto, unggah, lalu post, tapi percayalah, ini memakan waktu banget, tapi bagaimana lagi, untuk unggah foto kan wifi kantor lebih oke). Sampai sekarang membagi konsentrasi antara kerjaan, rencana nulis, dan rencana itinerari saja masih sulit (ditambah buka-buka twitter dan baca-baca blog orang, apalagi). Aku orangnya gampang terdistraksi oleh pemandangan indah, wew. Tapi di kantor, prioritas untuk mengerjakan pekerjaan kantor.
Kalau pekerjaan sedang banyak, merapikan blognya di rumah, dan harus ekstra melek supaya tulisannya bisa tayang. Ini yang sering terjadi, karena di rumah kan nggak ada pekerjaan gambar yang mengejar-ngejar (mestinya, kenyataannya waktu sempat jadi freelance architect, lebih milih menyelesaikan tulisan dulu baru menyelesaikan gambar).

Oia untuk hobby traveling, biasanya nabung berapa lama?
Kalau untuk traveling jarak pendek, biasanya menyisihkan dari gaji atau dana mendadak (misalnya ada sidejob, bolehlah itu hasilnya buat traveling, itung-itung penyegaran habis pusing kerja siang malam). Kalau traveling jarak jauh, harus banget nabung dari THR (makanya kalau traveling jauh sesudah lebaran saja). Karena jumlahnya lumayan dan tidak ada pengeluaran yang berarti (lha lebarannya cuma mudik ke Bandung atau Cirebon), bisa deh buat nambah-nambahin bayar akomodasi (karena tiket sudah terbeli).

t-devi

Nunu Lathifah | a happy nutritionist | @nunulathifah

Kenal Nunu di satu acara blogger meet up di CommaID Jakarta dikenalkan oleh salah satu teman travel photo blogger yang selalu mengaku ganteng. Pernah jalan bareng ke Museum Nasional lihat Festival Pembaca Indonesia, dan putar-putar naik bis wisata Jakarta.

Berapa lama sih kaa nulis buat 1 postingan?? Hehe ini yang paling penasaran, secara yaaa tulisanmu itu berbobot dan setiap postingan pasti lumayan banyak hiihi
Minimal 3 hari, karena kan harus sambil kerja. Berangkat kerja nulis di kereta, dapat 3-5 paragraf, kalau lagi mood banget bisa sampai 8 paragraf. Pulang nulis lagi di kereta sampai selesai, kalau belum ya diteruskan besok. Riset-riset kecil di google atau buku kalau perlu. Hari kedua di rumah milih-milih foto yang sealaihim gambreng itu banyaknya menjadi cuma 30-an saja untuk masuk di blog. Resize. Retouch. Disusun-susun. Dipas-pasin artikel. Diberi watermark (ini kalau belum ngantuk, kalau sudah watermarknya besoknya lagi, secara semua bagian ini mesti di laptop). Hari ketiga, masukkan ketikan ke blog, unggah-unggah foto, sesuaikan ukuran foto (pokoknya settinganku lebar 500), setting mana yang tebal, miring, edit tulisan, preview, edit lagi, sampai oke baru di-post.
Tapi pernah juga selesai menulis dalam beberapa jam, dirapikan kemudian di-post. Pernah juga menulis langsung di tablet atau ponsel, tapi kalau ketemu laptop pasti aku rapikan.Sungguh aku iri pada orang-orang yang bisa konsentrasi dan menulis cepat.

Waktu fav nulis kapan?? Masih suka di jam 1 malem gitu gak sih?? *ehm kalo masih siap2 aku cerewetin lagi aahhh*
Ketika di perjalanan sehari-hari biasanya jadi produktif nulis apalagi nggak ada teman mengobrol. Cerewetin aku, Nu. Aku masih sering ngedit syalalala sampai jam satu malam baru tidur.

Lebih suka nulis atau gambar atau baca? Pasti jawabannya suka semua, tapi harus pilih yang paling diantara yang paling disuka :p
Lebih suka nulis. Menggambar itu tuntutan pekerjaan (tapi sekarang nggak ding, karena ngadepin gantt chart), dan menulis itu menyeimbangkan jiwa (karena dunia engineering amat berpotensi bikin otak berat sebelah).

Destinasi impiannya kemana sih kaaa yang belom kesampean terus kenapa pengen kesitu??
India. Karena ada di buku Balada si Roy , dan aku kepengin banget menjelajah India seperti si Roy (berharap supaya mas Gol A Gong membuka trip ke sana). Kepengin melihat budayanya dan bagaimana mereka bangga dan mempertahankan kekayaan budayanya sebagai bagian dari keseharian. Masih takut karena nggak punya teman jalan ke sana.
Mekah. Alasan religi.
Tempat-tempat yang entah-kenapa-aku-pengen-ke-sana-pokoknya-pengen-aja : overland Sumbawa, memandang gunung Maitara di Ternate, mainan ikan di Anambas, titik terluar selatan di Rote, toko buku Shakespeare & Co di Paris, naik kereta ChengDe-Lhasa dan rainbow mountain Danxia Lanform di Cina, Machu Picchu di Peru, Barcelona (this is because Fariz RM), daaann rumah-rumah adat di nusantara tentunya.

Masih lanjut sama si ehm gak sih kaa?? :p *kabuuuurrr*
sodorin obat batuk.

t-nunu

Mia Kamila | http://jejakjelata.wordpress.com | @MiyaKamila89

Jalan bareng Mia bulan lalu sewaktu ke Lasem dan menjelajah beberapa desa di situ. Tinggal di Pati dan bekerja di Juwana, kantornya dekat dengan warung yang menjual mangut manyung yang terkenal itu.

Kapan mulai memosisikan blog tindak tanduk arsitek sebagai travel blog?
Sekitar satu tahun sesudah punya blog ini, dan kebanyakan tulisannya tentang kota dan transportasi umum, topik favoritku. Terus mulai sering jalan-jalan dengan amat intens, mulai mikir, kenapa nggak dituangkan ke blog juga? Bisa dengan sudut pandang seperti biasanya aku menulis. Jadilah mulai menulis tentang destinasi dengan segala keunikannya dari sudut pandang arsitektur. Jadi travel blognya jadi lebih spesifik.

Travel quote apa yang paliiiiiing mbak Indri suka? sebutin maksimal 1. 😀
Maksimal 1? Paulo Coelho dalam Aleph – “Life is the train, not the station”

Kalau disuruh jalan sama travel blogger Indonesia lainnya, ngebet pengen jalan sama siapa? kenapa? dan apa alasannya? (hohoho. mention orangnya ya nanti.. )
Pengen jalan sama semuanya! Kan asyik jalan rame-rame dengan teman yang sama-sama suka menulis, suka membaca, dan suka jalan-jalan sekaligus. Aku nggak milih-milih kok, simpel orangnya. Karena kalau jalan sama blogger itu sama-sama cerewetnya, dan sama lamanya di satu titik. Jadi, mention siapa?

t-Mia

Atrasina Adlina | http://adlienerz.com/| @adliencoolz

Anak Depok yang kuliah di Makassar, pernah bekerja di Maumere kemudian pindah ke Ambon. Suatu malam tiba-tiba nongol di rumahku di dekat Depok. Luar biasa pemberani, pribadi yang kuat.

Bagaimana kakak menimbulkan minat pembaca yang mempunyai tipikal membaca berbeda-beda dengan sudut pandang cerita yg kakak buat?
Sebenarnya nggak mengkhususkan dengan pembaca tertentu, juga nggak membuat umum juga. Cuma memang kalau menulis cerita panjang, jadi bosan sendiri dengan gaya bercerita yang sama, makanya berubah-ubah, kadang deskriptif, kadang naratif, kadang paparan, kadang menulis puisi, kadang pamer foto. Supaya aku nulisnya juga senang, pembaca juga tidak bosan. Kadang-kadang beropini, karena penulis harus punya sikap. Yah, supaya ada efek surprise-nya juga buat yang mengikuti (emang gitu, bukan sih?). Jadi kalau ada pembaca yang punya minat berbeda-beda, itu ekses dari cara menulisnya.

t-adlienz

Vivi Yuanita Sebayang | http://vsebayang.wordpress.com | @vivipindah

Belum pernah ketemu tapi sudah berkonsultasi tentang atap yang bocor. Sepertinya seru!

tulisan apa di blog yang paling ‘ga banget’ (kalau ga ngeliat traffic udah hapus aja deh) tapi paling dicari orang ?.
Nggak ada. Aku nggak suka curhat sih (bohong, ding). Aku suka semua tulisan-tulisanku soalnya nulisnya saja diniatin. Ada satu tulisan di ketika arsitek menjadi guru sehari yang mengundang spam banyak sekali. Kayaknya sih nggak pernah menulis sesuatu yang nggak banget kemudian disesali. Hmm, ada nggak ya? Beneran, rasanya nggak ada.

vivi

Putri Normalita | http://www.putrinyanormal.com | @puteriiih

Perempuan muda dengan rasa ingin tahu yang tinggi, suka baca buku tetapi tidak terlalu berat. Menjadi adik yang rajin dan menyenangkan, asyik diajak bepergian. Terakhir jalan bareng karena punya mimpi bareng ke Kalimantan.

Apa tipsnya supaya bisa menulis dengan begitu deskriptif ?! (ex: ada pelangi dimatamu)
Gunakan semua indera, karena pengamatan tidak hanya dari mata saja. Apa yang dibaui oleh hidung, didengar oleh telinga, diraba oleh kulit, apalagi dirasakan oleh lidah. Suara-suara yang didengar itu bisa diverbalkan. Aku sih cuma pengen yang membaca tulisanku merasa seolah-olah ada di sebelah aku, melihat dan merasakan yang aku alami. Ini terinspirasi juga dari membaca beberapa buku dengan cara mendeskripsikan suatu tempat bukan cuma fisiknya saja, namun ‘rasa’ dan sequence yang dialami di situ.

Kalau abis publish biasanya share kemana aja?!
Autoshare ke twitter, facebook, google+, path. Kadang-kadang saja promosi beberapa kali di twitter. Atau berbagi ke beberapa teman di grup whatsapp. Kurang, ya?

Lebih suka kopi atau teh?! Eh atau Soda Gembira
Teh. Soalnya peminum teh itu romantis. Makanya suka menulis tentang desau angin dan dedaunan. Kalau minum kopi saset kadang mual-mual, tapi kalau kopi lokal suka banget, soalnya lebih segar. Soda gembira dimakan kalau-kalau sedang kepengin saja. Sekarang sedang tergila-gila matcha green tea.

Gara | https://pwgara.wordpress.com/ | @gara_pw

Komentator favorit dari para blogger. Yang blognya dikunjungi olehnya pasti senang. Belum pernah ketemu juga.

Selamat ulang tahun yang ke-5 untuk blogmu, Mbak. Tulisan-tulisan yang lengkap dan sangat inspiratif, termasuk untuk saya :hehe, karena saya bisa seolah ikut dalam perjalanan yang Mbak lakukan, yang Mbak tuangkan dalam tulisan-tulisan itu.

Semoga sukses, teruslah menulis hal-hal yang terjadi dalam perjalanan yang Mbak lalui, teruslah menginspirasi untuk semua orang yang membuka laman Tindak Tanduk Arsitek milikmu :haha. Saya belum merasa pantas untuk memberikan saran apa-apa, lebih karena bagi saya tulisan semua orang tak ada yang keliru. Soal pertanyaan… hm, sampai sekarang sih belum ada, tapi kalau ada yang ingin saya tanyakan, saya pasti akan ribut-ribut.

garo

Ada satu rahasia menulis yang bisa menentukan aku melanjutkan atau tidak (oke, bukan rahasia lagi jadinya). Aku harus menemukan kalimat pertama yang kuat, supaya bisa meneruskan menulis. Kalau menurutku kalimat pertamanya nggak bagus, pasti seret ketika ganti paragraf. Ketika kalimatnya menurutku nyaman, bisa langsung terus menulis berparagraf-paragraf hingga selesai. Contohnya tulisan tentang desa Luba ditulis dalam bus transjakarta Pramuka-Kampung Melayu, disambung dengan angkot ke Casablanca dalam kondisi macet.

Ribuan terima kasih aku haturkan untuk semua yang pernah berkunjung ke laman sederhana ini, tempat aku melepaskan sebagian kenangan di kepala, berbagi tentang indah, ramah, hangat, atau kesan-kesan yang tercipta dalam ruang-ruang waktu yang dilalui. Tetaplah berinteraksi, saling berkunjung, sapa di dunia maya maupun dunia nyata. Semua kunjungan, komentar, share, adalah energi untuk terus menulis berbagi tentang menarik.

Sekali lagi, terima kasih.

Indri Juwono | @miss_almayra
Depok. 20.05.2010 – 20.05.2015 : 02.05

To love. To be loved. To never forget your own insignificance. To never get used to the unspeakable violence and the vulgar disparity of life around you. To seek joy in the saddest places. To pursue beauty to its lair. To never simplify what is complicated or complicate what is simple. To respect strength, never power. Above all, to watch. To try and understand. To never look away. And never, never to forget.”
― Arundhati Roy, The Cost of Living

40 thoughts on “lima tahun tindak tanduk arsitek

  1. Selamat mbak, 5 tahun bukan waktu yang sebentar untuk tetap berusaha menulis dan menyebarkan informasi ke semua pembaca. Semoga tetap berkarya

  2. Selamat LimaPuluhTahun kak indri..ehh salah Selamat Lima Tahun tidaktandukarsitek,,
    Semoga tambah semangat berkarya, berkarya, terus berkarya dan Jalan-jalan
    kapan2 jalan bareng lagi yuk.. 😚😚

  3. Terima kasih Kak Indri telah menjawab pertanyaan saya, semoga ini bisa menjadi pelecut semangat saya untuk terus berkarya. Semoga di tahun ke lima tindak tanduk arsitek semakin kece.

      1. Silahkan Kak Indri, tapi bukan saya yang punya studio :-D, yang punya Pak Adi. Saya di sini cuma numpang belajar.

  4. Aku anak sastra, tp krna gaulnya sama anak enjiner (fahmi) jadinya indra ku gak sensitive lagi rasanya. Gak peka. hahahaa

    Happy blogversary TTA, jaya terus ya!!
    *duh fotoku dekil pisan*

  5. Oh iya kak, sebenarnya saya masih belum lulus kuliah dan masih duduk di semester 6. Tapi ambil cuti karena magang di LabTanya ini. Jadi kata ‘Arsitek muda’ yang ditulis diatas semoga menjadi do’a, yang akan terkabul di masa depan. Amin. 😀

  6. Selamat ulang tahun buat blognya yang kelima 🙂
    Jadi keinget, pertama kali mampir ke sini pas artikel perpustakaan.. :))

  7. I congratulate for your 5th. Tindak Tanduk Arsitek is Indri Juwono, Indri Juwono is Tindak Tanduk Arsitek. Keep it! 🙂

  8. Gegara wae rebo dan ntt, temenku nyaranin kulik blog inih. Wuah, yang nulis arsitek (hiks) cewek cantik lagi (sebenernya ngarepinnya cowok wkwk), kece gila. Semangat menulis ya kak, saya loh penulis gagal (bangga haha) tiap 1 paragraf mentok dan akhirnya menulis ngawur tanpa tatanan, hasyah curcol. Selamat lima tahun, blog ini penuh passion dan super inspiratif. Jayalah arsitektur indonesia..

  9. Selamat ultah blognya kak Mantan, #eh… Lanjut terus ngeblognya ya dan tetep semangat halan-halannya.
    Eh, aku justru ketemu suaminya kak Vivi yg diatas itu lho di Semarang kemaren.

  10. wahh…. blog ku kalah tua! beda dikit sih, agustus ini bakal 5 taun jg. enaknya dibikinin post apa ya…?? hahahaha… selamat ulang tahun arsitek, semoga tindak tanduk nya makin ketjeh! 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.