kenapa harus membayar ketika berkunjung ke desa adat yang bukan desa wisata?

Beberapa waktu lalu, aku tergelitik ketika membaca beberapa keluhan tentang kunjungan ke desa adat yang dianggap ‘komersil’. Tidak satu dua kali keluhan itu muncul ketika sedang mencari data tentang kunjungan ke desa adat. Tuduhan itu semata-mata karena ada harga yang harus dibayar ketika ingin menginjakkan kaki ke dalam desa tersebut. Yang aku ingin tanyakan balik,… Read More kenapa harus membayar ketika berkunjung ke desa adat yang bukan desa wisata?

tourism & community development : mempertahankan lokal

Apakah masyarakat di tempat yang didatangi selalu senang dengan adanya pengunjung? Apakah kehadiran kami mengganggu derap kehidupan mereka? Apakah mereka menganggap kami sebagai penonton saja? Seringkali pikiran demikian ditepiskan ketika melihat senyum mengembang di wajah mereka. Indonesia sangat terkenal sebagai negara yang amat ramah, selalu memberikan wajah ceria untuk pendatang yang mengunjungi daerah mereka. Tidak… Read More tourism & community development : mempertahankan lokal

baduy dalam: mengembalikan energi positif dalam diri

“Kebudayaan yang benar dilahirkan di alam, sederhana, rendah hati, dan murni” ~ Masanobu Fukuoka lari dari Jakarta Ingin menenangkan pikiran? Self healing? Kembali pada alam? Macam-macam alasanku kenapa aku melakukan perjalanan ke Kanekes, Baduy Dalam ini. Lokasi ini adalah salah satu wishlist sejak remaja karena keunikan karakter kehidup. Entah mengapa selalu tertunda, karena sewaktu kuliah… Read More baduy dalam: mengembalikan energi positif dalam diri