Love is a bicycle with two pancakes for wheels. You may see love as more of an exercise in hard work, but I see it as more of a breakfast on the go.
― Jarod Kintz, This Book is Not for Sale
Sebenarnya aku bisa memasak pancake sendiri di rumah. Aku punya alat khususnya, kok. Mmm, maksudnya, aku punya wajan datar berdiameter 12 cm untuk mengubah adonan telur, terigu, gula dan susu itu berubah menjadi selapis pancake yang tinggal disiram sirup maple atau susu cair untuk dinikmati sendiri. Kalau kamu pernah membaca buku Pippi si Kaus Panjang karangan Astrid Lindgren, selalu ada adegan Pippi memasak pancake (diterjemahkan sebagai panekuk) untuk dimakan bersama Thomas dan Annika. Jika tidak dimakan di Pondok Serbaneka, mereka membawa panekuk ini untuk piknik di hutan.
Kalau akhirnya aku ingin makan pancake bersama Firsta dan kak Olive, masa iya mereka harus jauh-jauh ke rumahku di Depok? Lebih baik kami ketemuan di tengah kota saja, karena harus disadari bahwa DKI Jakarta ini propinsi, yang pasti akan memakan waktu untuk mencapai tempat satu sama lain. Posisi Firsta di Jakarta Timur, dan kak Olive di Jakarta Selatan, sementara kantorku di Jakarta Pusat, membuatku memilih tempat janjian di tengah-tengah. Mumpung Firsta sedang di Jakarta juga. Sesama traveler seperti kami ini, agak sulit mendapatkan janji temu yang agak pas.
Dengan pertimbangan di tengah, aku janjian di sekitar mal Ambassador yang kira-kira berada di tengah kami semua. Setelah kak Olive selesai latihan di gerejanya di mal Ambassador, kami bertemu di mal Lotte Avenue di seberangnya. Kami berjalan kaki menuju gedung Oakwood yang berada di kawasan Mega Kuningan untuk menemukan restoran Pancake Parlour yang berada di lantai dua.

Sitting groups di restoran ini cukup menarik, ada kursi-kursi di tengah untuk empat orang, atau sofa permanen di dinding-dinding terlihat empuk. Kami menuju satu sofa panjang di ujung sehingga tidak terlalu berisik orang yang lalu lalang.
Interiornya cukup menarik dengan lantai granit, kemudian di area kami menggunakan lantai kayu. Lampu-lampu bergantungan sendiri di atas meja-meja dengan ornamen sederhana pada langit-langitnya. Di area tempat kami duduk langit-langitnya bercat hitam dengan wallpaper di kiri dan kanannya. Foto-foto hitam putih menghiasi tempat duduknya.



Aahh, aku terpana melihat buku menu berisi gambar-gambar pancake. Sangat berbeda dengan pancake buatanku yang terkadang agak gosong, hehe. Ada yang bertabur strawberry, remahan coklat, sirup maple, dan lain-lain yang langsung menimbulkan rasa lapar. Cukup lama aku memilih pancake yang paling kuinginkan sambil membolak balik daftar menu.
Ketika melihat halaman dengan judul chocolate lovers, mataku langsung menari. Huaa, mau pilih yang mana, ya? Kelihatannya enak semua, nyam! “Aku Chocolate Fudge, mbak!” kata Firsta. Okelah, aku pesan Chocolate Delight saja. Gambar potongan buah di sampingnya terlihat menggoda sekali. “Kak Olive, apa?” tanyaku. “Aku Jamaican Banana, deh,” katanya sambil menutup buku menu. Bintang? “Pokoknya aku strawberry!” Anak kecil yang langsung mengintil dari rumah ketika aku bilang mau makan pancake ini memang tergila-gila strawberry. Untung di sini ada porsi kids, sehingga ia tidak perlu memesan porsi orang dewasa.
Tak lama pesanan Firsta datang. Waww, pancake Chocolate Fudge ini adalah dua pancake yang bertabur serutan coklat, dengan es krim vanilla, disiram sirup coklat dan semprotan pasta coklat sampai tepian piring. Sebutir ceri segar hinggap di atasnya. Hmm!!

Yang kedua datang adalah Chocolate Delight-ku. Potongan semangka, melon dan pepaya di sampingnya membuat pancake ini terlihat segar. Dua tangkup pancake dengan es krim vanila ditaburi chocolate rice di atas siraman sirup cokelat. Juga dengan semprotan pasta coklat yang membuatnya terlihat ‘bold’. Menggoda sekali!

Pesanan kak Olive terlihat lebih ringan. Mungkin karena warnanya lebih terang. Potongan pisang berkeliling dua lapis pancake yang bersiram sirup maple itu. Satu scoop es krim dan taburan kismis mempercantik penampakan Jamaican Banana ini. Yum!

Tak lama Kids Strawberry Bintang juga datang, all in pink looks! Sepotong pancake, es krim strawberry, siraman sirup strawberry, juga potongan buah strawberry yang tersebar di sekeliling piringnya juga mendecakkan lidahku ingin mencicipinya sedikit.

Sambil mengobrol-ngobrol seru tentang berbagai perjalanan kami, perlahan-lahan potongan-potongan pancake ini berpindah ke perut kami. Campuran adonan tepung, gula, susu, dan telur ini mengisi perut kami di jam makan sore yang agak mendung itu. Secangkir teh hangat, dan secangkir jus apel menemani tenggorokan juga sampai kenyang.
Hmm, kalau sedang berada di sekitar kantor dan ingin pancake, bagaimana caranya, ya? Untuk makan beramai-ramai di kantor pasti asyik kalau kita bisa memesan daripada keluar kantor dan menghabiskan waktu siang atau sore hari. Ternyata Pancake Parlour ini juga bisa dipesan lewat foodpanda! Eh, apa itu makanan panda? Bukan, foodpanda adalah situs menarik untuk delivery makanan dan berafiliasi dengan banyak merchant makanan terkemuka. Salah satunya Pancake Parlour ini!
Caranya mudah, tinggal google foodpanda+pancake+parlour akan tiba di halaman ini. Pesan menu pilihanmu di sini. Kalau skrol ke bawah, akan ketemu dengan bermacam-macam menu menarik juga.
Dari satu macam adonan, bisa dikreasikan menjadi berbagai cita rasa pancake. Ada yang panas atau dingin, yang manis atau asin, bertabur coklat atau hamparan sirup, semuanya bisa dipilih. Di saat senggang bisa dinikmati, sebagai teman minum teh atau segelas jus apel. Pancake bisa dinikmati di mana saja, hmm!
Aku mau kids strawberry! *lap iler
nggak kurang, cheii??
Ahaha.. Sama chocolate delight juga deh *lah jadi banyak xD
mau yang mana, bu. boleh pesen lewat foodpanda loohh..:p
ahaha.. kirim ke tempatku bisa gak ya *langsung cek
*nyusul ke tempat chei*
Waduh pagi-pagi gini Indri dah bikin aku ngiler nih 😛
nah, sekarang udah sore mas chris.. 😉
Mbak Indri,
Jadi ingin makan pancake lagi nih! Duh ini pancake yummy banget siang-siang bolong pas puasa gini. :)))) Salam untuk Bintang ya. :*
asal gak puasa, pancakenya halal kok. yummm!
waduh enak banget sih keliatannya. Padahal cuman liat dari poto aja
enak kak, enyaaakkkkk…. 😉
[…] Kalau akhirnya aku ingin makan pancake bersama Firsta dan kak Olive, masa iya mereka harus jauh-jauh ke rumahku di Depok? Lebih baik kami ketemuan di tengah kota saja, karena harus disadari bahwa DKI Jakarta ini propinsi, yang pasti akan memakan waktu untuk mencapai tempat satu sama lain. Posisi Firsta di Jakarta Timur, dan kak Olive di Jakarta Selatan, sementara kantorku di Lebih Lanjut […]
huaaaaaaaaaa salah waktu buka tulisan ini… *nangis dipojokan megangin perut*
nyamnyamnyamnyumnyummm…
[…] Pancake Bersama Sahabat […]
Ini masih pagi kak Indri, salah bgt liat postingan inii *nelen ludah*
udaah, order aja ke kampus… 😉
puasa kakaaaaak 😉 *jadi pengen pancake*
kemarin posting belum imsak kokk.. :p
aaaaakkk. enak banget. jadi kepengen nanti kalau balik kesana. bakalan hunting makanan banyak2 nih. 😀