Tahun ini aku menjalani Ramadhan dengan agak berat. Rasanya terlalu banyak hal yang dipikirkan dalam kepala sehingga tidak bisa sejenak diam dan tidak memikirkan apa-apa lagi. Semestinya Ramadhan ini hari-hari terasa melambat, pekerjaan lebih santai dan lainnya.
Tapi yang terjadi adalah Ramadhan ini tak berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Deadline ketat yang menghantui setiap hari, target-target yang harus dicapai, ataupun rencana-rencana yang dihadapi sesudah lebaran nanti.
Apa aku jadi begitu manja? Mengharapkan di bulan Ramadhan ini kesibukan menurun?
Padahal kan kesibukan itu sudah menjadi tanggung jawabku untuk diselesaikan, sehingga mau bagaimana pun juga tetap harus dikerjakan. Satu demi satu dibuat jadwalnya sehingga bisa diselesaikan tepat waktu tanpa mengganggu waktu beribadah di bulan Ramadhan.
Tingkat emosiku meninggi. Setiap hal yang tidak sesuai bisa membuatku kesal. Padahal bukankah di bulan ini semestinya bisa lebih menahan? Apakah cuma aku saja yang bisa sabar sementara orang-orang di sekitarku tidak.
Lalu aku mulai mencari cara mengalihkan perhatian. Pulang sore hari, menyiapkan buka puasa dan bersiap-siap ke masjid. Satu hari, dua hari, tiga hari, kemudian kesibukan menyitaku kembali. Memikirkan apa yang harus direncanakan sesudah lebaran, seolah-olah bulan Ramadhan ini akan berlalu begitu saja.
Jangan-jangan aku memang manja dan minta diperhatikan. Seolah semua teman yang berhambur namanya setiap hari berdenting di gawai tidak peduli. Jangan-jangan aku ini kurang bersyukur sehingga mengeluh seperti ini.
tapi aku tidak mengeluh. aku menjalaninya saja.
‘lepaskan,’ begitu suara hati berkata.
Lepaskan yang membebani pikiran, lepaskan yang tidak memikirkan.
lepaskan yang membuatmu sesak. beri ruang lagi. belajar menerima. ikhlas.
‘perlukah berencana untuk pergi lagi?’
mungkin, jika perlu. tapi percayalah, selalu ada jalan pulang. dan senyum serta peluk yang menunggu di rumah. bersyukurlah bahwa itu ada.
Dan di tengah itu semua, menulislah lagi. Menulis atau lakukan hal lain yang membuatmu gembira.
Imaging, sketching, or meet friends without purpose. Make anything happy, excited, beloved, like some other time before.
try. talk. meet. honest. heart. every hug worth.
Selamat idul fitri yang baru datang. Belajar memaafkan diri sendiri dulu.
[penghujung ramadhan 1437 H]
Kakaaaakkkkk…happy ied mubarak yaa. Mohon maaf lahir batin :*
Semoga semua target dan deadline diberi kemudahan yaa. Aamiin
Lestari adekku, selemat hari raya idul fitri yaa. Kapan2 aku ikut mudik ke Blora. #penting
Kak indri, Selamat Idul Fitri 1437 Hijriah
Mohon maaf lahir batin
Maaf lahir batin juga winny sayang…
Tulisannya sederhana namun penuh makna.