“If you want to make someone cry, ” Bruno said slowly, “you give them an onion to chop. But if you want them to feel sad, you cook them the dish their mother used to cook for them when they were small…”
― Anthony Capella, The Food of Love

Pada akhirnya, menghabiskan malam di Legian sembari menikmati De Basilico Kitchen & Bar adalah sebuah pilihan yang menarik. Restoran yang berada di lantai bawah hotel The ONE Legian ini bernuansa coklat kayu yang hangat senada dengan warna hotelnya, terkadang ditemani alunan musik live di sudut sembari menikmati hidangan-hidangan ala chef yang bervariasi. Tempat duduk bisa dipilih mulai di sofa bersama-sama dengan sekelompok teman, di meja kayu bulat untuk mengobrol serius bertatap mata, atau meja panjang tempat bersenda gurau yang asyik. 

Minuman pertama yang datang, The One Sling. Rasanya agak manis gimana gitu, tidak terlalu berat tetapi enak. Pas untuk menyegarkan malam yang sepi. Disambung dengan ayam berbumbu zaitun yang enak. Lalu ditambah dengan Chicken Wings yang sedang promo bersama sebotol Prost dengan harga seratus ribu rupiah saja. Pas banget untuk sekadar ngemil-ngemil sambil bersenda gurau di meja panjang ini bareng teman-teman, ditambah dengan irisan kentang goreng. Pasti menggoda!

Masih ada lagi yang tak kalah menggoyang perutnya, yaitu rebusan kentang dan daging cincang rasa barbeque yang lembut di lidah, mengenyangkan perut sesudah makanan pembuka yang tadi. Pilihan sebagai penutup adalah puding kelapa yang melewati tenggorokan dengan mudah.

Tapi, di satu deretan panjang, ada ruang-ruang khusus dalam sofa yang lebih privat, sehingga bisa mengobrol dengan lebih tenang dan privat, tanpa diganggu oleh pandangan lalu lalang orang. Kubikel-kubikel yang disusun dari bilah-bilah kayu berwarna gelap ini berderet di sisi kiri, dilengkapi dengan sofa dan bantal-bantal di dalamnya untuk mengobrol hingga tengah malam.

Seperti induknya, the ONE Legian, restoran de Basilico ini juga memiliki langit-langit yang disusun dari bilah-bilah kayu yang dipasang vertikal dengan menyembunyikan berbagai fixture di atasnya. Lokasinya di lantai dasar membuatnya mudah dilihat karena void lobby dengan pandangan langsung ke sana. Untuk membuat suasana sejuk di bagian belakang terdapat reflecting pond yang dangkal sebagai penawar panas matahari langsung. Menariknya lagi di sini, karena aku bisa melihat bagaimana masakan ini dimasak langsung karena memakai sistem open kitchen.

Menu lain yang bisa dicoba di sini adalah Seavory crab cake yang berisi potongan kepiting berbentuk perkedel dengan saus krim keju yang lezat juga cemilan onion rings untuk dinikmati bersama-sama. Pilihan makanan laut lainnya adalah Norwegian salmon steak dengan saus mustard yang sedikit asam namun segar. Rasanya agak mengejutkan di lidah, apalagi ditambah dengan potongan kering keju mozzarela melingkar yang tidak hanya sebagai garnis, tapi juga bisa dimakan. Atau jika mau mencoba pilihan ayam, bisa mencoba Chicken black bean sauce yang disajikan hangat bersama nasi.

De Basilico Kitchen & Bar ini cukup mudah dicapai di Jalan Raya Legian. Tak jauh dari monumen peringatan bom Bali dan titik-titik keramaian lainnya, membuat asyik jika harus membuat janji dengan teman-teman yang berada di sekitar Legian atau Kuta.

De Basilico Kitchen & Bar
Address : Jalan Legian No. 117, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
P. (+62 361) 3001 101
F. (+62 361) 3002 101
http://theonelegian.com