selalu ada beberapa kenangan yang tidak pernah pudar…
Yang paling kuingat dari kota Semarang yang pernah menjadi kota tinggalku selama lima tahun, adalah Tugu Muda dan Lawang Sewu. Betapa tidak, rumahku dulu di daerah Karangayu tidak terlalu jauh dari situ sehingga bisa dibilang ke mana pun ayah dan ibuku membawaku di dalam kota Semarang, hampir pasti akan melewati dua ikon menarik Semarang ini.
Diajak ibu belanja ke Pasar Bulu? Selemparan pandangan mata, pasti kulihat Tugu Muda. Ikut ke kantor ayah di dekat Pasar Johar? Untuk mencapai Jalan Pemuda terus hingga ke Johar, melewati Tugu Muda. Olahraga pagi ke Stadion Tri Lomba Juang? Berangkat dari rumah pasti melewati titik ramai ini. Ke Simpang Lima untuk nongkrong-nongkrong dan makan tahu petis? Sebelum melewati jalan Pandanaran pasti lewat Tugu Muda juga. Tak heran, di usiaku yang waktu itu amat belia, Tugu Muda lekat sekali dalam ingatanku sampai bertahun-tahun kemudian, aku kembali lagi ke sana.
Beberapa tahun berikutnya, aku jarang melewati Tugu Muda lagi karena tinggal di berbagai kota dan amat jarang ke Semarang. Kalaupun lewat, mungkin hanya sekilas saja, karena hanya beberapa jam saja di kota atlas ini. Namun beberapa tahun terakhir ini, sepertinya Semarang memanggilku untuk kembali, mengingat kenangan masa kecilku. Dan tentu saja, bayangan Tugu Muda yang begitu kuat kembali menyeruak.


Selain Tugu Muda, kenangan lainku adalah gedung Lawang Sewu. Sewaktu aku kecil, gedung ini adalah tempat dengan tingkat mistis yang amat terkenal, sehingga dibiarkan begitu saja seperti gedung berhantu. Aku hampir-hampir tidak ingat rupa gedung berpintu banyak ini dulu, karena lebih banyak rumor yang beredar. Sewaktu zaman kuliah aku sempat mampir dengan seorang bekas kawan TK, ia bahkan bercerita bahwa tidak ada yang berani merenovasi Lawang Sewu ini, karena pasti memakan tumbal. Tukang-tukang selalu mengalami kecelakaan, pekerjaan yang tak kunjung selesai, dan berbagai mitos. Malah ketika aku lewat di depannya terlihat kusam dan lusuh, dan ada ayam cemani yang berkeliaran di halamannya. Waktu itu aku sempat bergidik, apa ayam yang keseluruhannya berwarna hitam itu ayam jadi-jadian?




foto di samping tugu muda
Jadi, ketika ikut acara TravelNBlog 3 yang diadakan di kota Semarang dan harus mencari penginapan, pikiranku tak jauh-jauh dari Tugu Muda dan Lawang Sewu. Lha, memang memori yang paling menempel memang dua tempat itu, mengalahkan Simpang Lima dan Taman KB. Untunglah aku punya voucher dari Travelio.com yang bisa kugunakan menginap. Buka-buka situs yang masih tergolong baru ini, cukup membantu menentukan lokasi. Mana lokasi yang paling dekat dengan Tugu Muda. Apalagi acara TravelNBlog diadakan di Jalan Pemuda, yang benar-benar tak jauh dari kedua tempat memorial itu, apalagi dalam rangkaian acaranya ada kunjungan ke Lawang Sewu pula.

Untunglah Travelio.com bisa mencarikan posisi hotel yang kebetulan sekali juga berada di Jalan Pemuda, yaitu Amaris Hotel, salah satu grup Santika, sehingga terpercaya juga servisnya. Dan yang lebih asyiknya ini, kalau pakai Travelio.com, harganya BISA DITAWAR! Sebagai perempuan yang sering membanding-bandingkan harga, tentu saja fitur ini merupakan hal yang menarik, inovatif pula. Nggak perlu menunggu-nunggu lama, tawaran akan segera diberitahukan hasilnya apakah diterima atau ditolak.

Yay, tawaranku diterima! (sudah pakai voucher, nawar pula) Harganya benar-benar jadi cukup ekonomis, sampai-sampai aku tak perlu mencari teman sekamar lagi (walaupun kalau ada pun tak mengapa). Jelas, aku bakal bisa beristirahat di Amaris Hotel sesudah lelah berkeliling Lawang Sewu nanti. Tidak sampai 200 meter jaraknya, pas kan?

Di hari pelaksanaan TravelNBlog, dengan membawa bukti cetak pemesananku lewat e-mail, aku lari menyeberang jalan ketika jam makan siang. Kebetulan sekali lokasi Amaris Hotel ini di depan Tourist Information Centre yang menjadi tempat penyelenggaraan TravelNBlog. Strategis bukan cuma untukku, tapi juga tamu-tamu pemerintahan karena juga sangat dekat dari gedung Balaikota Semarang. Apalagi, di bawah Amaris Hotel ini ada toko buku Gramedia. Duh, menggoda banget untukku yang pembaca akut ini untuk mampir. Ternyata tidak ada kesulitan berarti, karena pesananku tidak ada masalah apa pun, dan langsung diberi kunci kamar.
Seusai acara di kelas dan jalan-jalan seru di Lawang Sewu, aku mengangkat ranselku ke lantai 6 (naik lift tentunya) untuk beristirahat. Akhirnya aku mengajak Lestari, blogger Semarang, adik ketemu gede yang juga ikut acara TravelNBlog juga untuk ikut menemaniku menginap di sini. Nggak enak juga tidur sendirian, kan. Yes, ketika bangun pagi, aku bisa langsung melihat Tugu Muda lagi. Semua kenangan masa kecilku itu kembali di sini.
Tertarik juga mencoba Travelio.com? Harga di situs ini adalah harga gross, jadi sudah termasuk pajak-pajak yang di situs-situs lain masih harus pusing ditambah (dan dibayar). Jadi harga penawaran jika disetujui, adalah harga yang sama dibayar. Sesuai dengan tagline mereka : Your Trip Your Price, tentukan harga hotelmu. Tahu yang paling aku suka dari Travelio.com? Maskotnya! Singa lucu ini amat menggemaskan ketika ‘bekerja’ dengan pesanan pelanggan.
Tunggu, ya. Bakal ada yang seru di blog ini bareng si unyu Lio! Mau dapat voucher dan nawar juga?
Bisa lihat [giveaway] travelio : interior hotel keren
Ikuti blog ini sambil amati saja apa yang akan ada di twitterku @miss_almayra dan Travelio.com @travelioid.
selamat hari minggu!
19.04.2015
iiiih kalian seru banget bermalam bersama, hotelnya baguuuuus. lio lucu dan baik emang. Pasti pahalanya banyak, hehee
Jadi kesimpulan dari komen mba Put adalah “kapan kita bisa nginep dan rumpies bareng” ;p
Lionya imut sih, nggak ngegigit, ngegemesin..
Kapan dibuat versi YANG BISA DIPELUK-PELUK????
*semoga kebaca manajemen Travelio.com*
Kalau udah ada yang bisa dipeluk-peluk aku minta dilemparin satu ya, Kaaaaakkk 😀 *nyamber
Kembali ke kota masa kecil, menguak kembali banyak kenangan manis ya Mbak Indri 🙂
Banget, mbak Vie. Kenangan lamanya lebih kuat dari kenangan baru.
Kalau kenangan kita gimana beb?
Kenangan kita tergantikan kenangan baru, beb. Tapi selalu ada tempat buatmu.. 😉 *hazeg*
Bisa kembali berkecimpung dengan panorama yang familiar dengan mata dari masih kanak-kanak itu memang membuncahkan rasa di hati yang begitu dahsyat. Memang lho, kadang saya kangen rumah bukan dengan rumahnya, tapi dengan lingkungan yang familiar dengan saya pada tahun-tahun awal kehidupan ketika saya besar di sebuah lingkungan kota yang banyak ciri khasnya. Tidak akan terganti :)).
Makanya, cari tempat menginap yang dekat kenangan dong.. Yuk, cari di travelio.com ( kenangan bersama singa ) hahahaaaa…
Rumahku di Semarang dulu dekat banjirkanal. Inget banjirnyaaa…
Sampai ada lagunya ya Mbak. “Semarang kaline banjir…” :kabur.
Ini lagi buka situsnya cuma hotel yang saya minati belum ada di situs itu :hehe.
Semarang emang ngangenin kok. Walau terkenal panas pol tapi tetep nyaman keliling siang bolong. Ayok ke sini lagiiiii 🙂
Sering-sering dapat pocer ya, Kak. Sering-sering ke sini. Jadi aku bisa ikutan pindah kamar hahaha 😀
Kamu, kan sering dapet voucher juga. Ayo ke bandung! *lha*
Bandung macet sih, Kak. Aku enggak tertarik ke sana. Etapi pengen ke pasar apung itu loh. Bandung bukan sih? :p
Tak traktir es tebu pakek pocer ya ntar haha *penjualgahol*
Bukan. Itu di Lembang. Bandung coret. 😌
Kenangan itu selalu keingat walau niatnya nggak ingin diingat-ingat haaa
Aduuuhh, berbau curcol terdeteksi nih. Ayo sini cerita sama kakak :p
Kalau malu, cerita ke Lio aja..
[…] juga bisa sambil ditawar! Bulan lalu aku sudah membuktikan bahwa aku bisa menawar harga hotel juga, ketika dalam perjalanan ke Semarang. Your Trip, Your […]
Mau dong gantungan kunci lionya hai wahai manajemen *sapa tau didenger*. Aku udah pernah nyoba lio ini, pas kunjungan ke Semarang bulan lalu. It’s funny nawar” :3
ayo nyoba lagi! ayo ikut kuis di postingan sesudahnya! siapa tahu dapat voucher lagi..m
[…] Untuk mendapatkan harga terbaik, masukkan angka yang sekiranya masuk akal, kira-kira 20% di bawah harga rata-rata, kalau perlu pakai angka ratusan. Lihat pricemeternya, kalau masih berada di warna kuning, berarti kemungkinan disetujui lebih besar. Kalau di warna merah biasanya lebih mungkin ditolak. Cerita lain ketika aku menggunakan travelio.com juga, bisa dibaca di sini. […]
belum pernah nginep di Amaris.
dulu pas dinas di Semarang seringnya di CitraDream deket sama Tugu Muda juga kok, mbak 😀
salam kenal.. 🙂
salam kenal jugaa.. aku sih seadanya deket aja sihh..