“Menurut kamu, siapa yang bakal menang jadi juara Bloscars ini?” sapa Tika Larasati dari Skyscanner ketika aku sedang makan malam di undangan acara pengumuman pemenang di pada tanggal 4 Maret 2014 itu. Dengan keyakinan penuh bak kandidat ketua Senat aku jawab, “Aku, dooong!” sambil nyengir lebar.
Memang di penghujung rangkaian Skyscanner Bloscars Travel Award 2014 tersebut aku tidak keluar sebagai pemenang baik juara kedua, ketiga apalagi juara pertama. Tapi menyenangkan juga mendapati blog-ku termasuk dalam 10 besar blog travel paling banyak dinominasikan untuk memperebutkan hadiah tiket sebesar 13.5 juta rupiah itu. Juara pertama diraih oleh backpackstory.me milik Ariev Rahman dari Jakarta, juara kedua discoveryourindonesia.com milik Firsta dari Jogja, dan juara ketiga oleh fahmianhar.com milik Fahmi Anhar dari Semarang.
Tidak iri sih dengan keberuntungan tiga pemenang yang mendapatkan hadiah jalan-jalan ke Singapore, toh aku sudah pernah mendapatkan tiket dan akomodasi gratis sewaktu keberuntungan datang pada Oktober lalu dan menghadiahiku tiket plus akomodasi di Singapore dari Skyscanner juga. Tapi dewi fortuna belum beranjak dari sisiku rupanya. Dua minggu kemudian Tika meneleponku, “Ndri, karena ada pemenang dari Australia yang tidak bisa berangkat, jadi ada dua kuota lagi, satu Indonesia, satu Filipina. Jadi, karena pemenang keempat dan kelima dari Indonesia tidak bisa berangkat, jadi urutan selanjutnya, kamu.”
SERIUSSSS??????
Setelah mengurus ini itu dan mendapat tiket pesawatnya, pada saat yang telah ditentukan, aku janjian dengan Ariev Rahman di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Awkward moment adalah ketika akan masuk gerbang check-in, petugas yang memeriksa tiket kami berkata, “Untuk penerbangan dengan kode ini di Terminal 2.” HAH? Walaupun brand-nya maskapai yang sama, namun karena kode penerbangan ini dioperasikan oleh maskapai negeri tetangga, jadi pemberangkatannya dari Terminal 2. Jadilah aku dan Ariev naik shuttle bus dan berpindah ke Terminal 2. Oh, masih agak lama, kan terbangnya jam 8. Ternyata shuttle bus-nya agak lambat namun untung bisa sampai hampir jam 7 malam untuk check-in di konter maskapai yang bersangkutan.
Lega check-in tepat waktu, kami makan malam di salah satu restoran di bandara. Rupanya kami keasyikan ngobrol sehingga baru beranjak pada jam setengah delapan malam. Ketika melihat layar berisi informasi pesawat, terteralah tulisan : BOARDING.
WAAAA!! Kami langsung berlari sampai gate, screening tas, masuk ruang tunggu, berjalan cepat di belalai, dan masuk pesawat. Ariev langsung tidur begitu duduk sementara aku masih sempat menelepon urusan pekerjaan sebelum kumatikan dan pesawat berangkat 10 menit kemudian.
Sekitar dua jam kemudian kami tiba di Bandara Changi. Rasanya sudah mengantuk berjalan di lorong-lorong bandara yang panjang itu. Karena kemalaman untuk naik MRT, kami memutuskan naik taksi saja ke hotel masing-masing. Sebagai pemenang, Ariev mendapat kamar di Novotel Clarke Quay, sementara aku (sebagai pemenang bonus) diantar menuju Ibis Novena.
Keesokan paginya, aku sarapan pada jam setengah tujuh pagi waktu Singapore, di mana luarnya, masih gelap! Sebelum beraktivitas hari itu lebih baik mengisi perut sekenyangnya sambil mencobai menu-menu yang ada di buffet. Sembari memotret-motret, aku berkenalan dengan Clara, salah satu pemenang Bloscars dari Filipina yang juga sedang sarapan di situ. Untung saja aku bertemu dengannya, karena aku berpikir akan dijemput supir pada jam 7.30, padahal Clara bilang jam 8.15. Owh, jadi bisa tidur-tiduran lagi sebentar.
Lucunya, supir Alphard yang seharusnya membawa kami ke Singapore Flyer ternyata salah membawa tamu dan menyupiri dua turis lain yang juga ke Singapore Flyer, sehingga ia harus kembali dan menjemput kami lagi. Sesampai di depan Singapore Flyer, aku langsung dikenali oleh Fahmi Anhar padahal baru pertama kali itu bertemu. Pasti ia mengenali kaos Bloscars Indonesia warna merah jambu yang kupakai. Dan ternyata, psstt.. Fahmi itu masih muda loh. Aku hampir nggak percaya melihat perawakannya yang seperti anak SMA (oh, tentu ia tidak semuda itu juga).



Aku dan Fahmi berputar-putar melihat sekeliling area Singapore Flyer yang berupa kincir raksasa yang tinggi dan katanya kalau di puncaknya bisa melihat Indonesia (pulau Batam, sih). Di bagian belakang yang menghadap laut ada restoran dengan deck kayu. Pasti romantis kalau malam-malam dinner di sini. Sayang restoran ini tutup. Aku mengitari bagian bawah dan bertemu dengan Firsta dan Ariev yang juga baru tiba. Ohoo, mereka langsung ledek-ledekan seru.

Seperti peserta piknik berombongan, kami dikumpulkan dan diberi pengarahan sebelum naik ke FunVee bus, yaitu bis wisata dengan atap terbuka untuk menikmati Singapore. Warnanya jingga cerah, lucu sebagai latar berfoto-foto. Aku, Firsta, Ariev dan Fahmi Anhar langsung naik ke lantai dua dan mengambil posisi duduk di bagian belakang. Rasanya kami ini rombongan paling heboh, deh.


“Kalau di Jakarta ada bis ini, harus pakai masker dulu sebelum naik bis nih,” canda Fahmi Anhar.
Bis ini melalui titik-titik strategis berwisata di Singapore. Melewat China Town sampai berputar di Botanical Garden kemudian bis memasuki Orchard Road. Banyak sekali bangunan cantik yang bisa dipotret di China Town, sampai aku ingin kembali lagi ke situ. Ada Red Dot Museum yang berwarna merah seluruh dindingnya, ada kuil Hindu dengan ukirannya yang kaya, dan bermacam-macam deretan ruko dengan gaya peranakan berderet-deret sepanjang jalan.




Di Botanic Garden, bis kami hanya berputar masuk di halaman parkirnya untuk menurunkan beberapa penumpang. Enaknya naik FunVee bus ini, kita bisa turun di halte-haltenya dan menikmati obyek sekeliling lalu menunggu FunVee berikutnya dan melanjutkan perjalanan. Pohon-pohon di Botanical Garden besar-besar dan rindang cocok untuk leyeh-leyeh dan beristirahat. Bis melaju terus sampai Orchard tempat kami melihat mal-mal super besar yang sering dipenuhi orang-orang Indonesia untuk berbelanja. Jelas bukan tempat favoritku yang setiap hari menggeluti desain mal.


Rombongan kami berhenti dekat Esplanade dan kami turun sambil melihat-lihat gedung durian tersebut. Agak sepi dan kering di siang hari, tak lama kami melalui tempat ini dan melihat dari jauh, ada bantal berwarna merah, hijau dan biru yang nyaman ditiduri! Setelah lebih dekat, ternyata bantal-bantal yang bisa bergerak ini maskot dari Ibis hotel! Kami berfoto-foto di jembatan memeluk si bantal lucu sebelum berjalan lagi ke patung singa di Merlion Park.



Berhubung kami semua sudah pernah ke Merlion Park, jadi tujuan ke sana cuma satu : memaksa Ariev untuk pose kayang sesuai janji! Untung saja ia bersedia apalagi sambil dipotret oleh Brooke, blogger cantik dari Australia.


Naik alphard, naik FunVee bus, kemudian apa? Boleh dong naik kapal menyusuri Singapore River.. Variatif kan? Setelah berputar-putar di danau untuk melihat Marina Bay Sands dan Esplanade dari kapal, berlanjut dengan melewati jembatan di depan hotel Fullerton dan berlayar pelan menuju Clarke Quay. Sepanjang perjalanan kami melihat Asean Civilization Museum dan jembatan-jembatan yang membentang di atas sungai. Juga toko-toko yang berderet di bantaran sungai yang bersih dan rapi. Tak sedikit orang-orang duduk-duduk di tepian menikmati pemandangan kapal-kapal lewat.




Turun dari kapal, kami berjalan menuju Novotel Clarke Quay untuk makan siang. Sepanjang jalan banyak toko-toko dan kafe yang buka berwarna-warni cantik sehingga jalan kaki terasa santai. Makan siangnya sendiri di The SQUARE Restaurant yang menyajikan berbagai menu dan lezat. Aku membuka makan siang itu dengan sushi dann dimsum, berlanjut dengan masakan india dan spaghetti, mencoba sup dan ditutup dengan chocolate dan durian mousse yang lezat. Usai kenyang, kami sempat mampir ke kamar Ariev di atas dan melihat-lihat pemandangan yang asyik.




Semua kembali ke hotel masing-masing untuk mempersiapkan diri untuk hadir ke kantor Skyscanner di sore harinya. Lumayan deh, bisa dua jam untuk tidur-tiduran dan berdandan cantik. Aku mengenakan dress batik pekalongan karena janjian dengan sesama rekan Indonesia untuk mengenakan batik. Ceritanya kan cinta dalam negeri sendiri, ciee! Ada ‘Skyscanner Spot’ tempat wajib mengabadikan wajah, bukti sudah pernah datang ke kantor ini.

Di kantor Skyscanner yang pernah kukunjungi empat bulan yang lalu itu masih ramai dengan aktivitas pekerjanya yang memantau pergerakan situs pembanding tiket pesawat dan pembanding harga yang cukup populer di kalangan para traveler ini. Fasilitas kantor dengan ruang bermain, meja pingpong, pantry yang cukup besar untuk meredakan penat, sesuai dengan beban kerja yang harus menyesuaikan waktu dengan belahan dunia lain.



Kami dikumpulkan di ruang Borobudur untuk acara seremonial pemberian penghargaan untuk juara pertama masing-masing negara. Sambil mengobrol lebih akrab dengan peserta dari negara-negara lain, aku terus-terusan berpromosi tentang negara kami,” Have you been visited Borobudur? Come to our country!” Sambil menunjuk gambar candi Borobudur yang terpajang di samping ruangan.


ariev (indonesia, hyee (thailand), lantau (filipina), lee (korea) travel & beyond (singapore), brooke (australia)
Acara berlanjut di restoran Group Therapy di Duxton Road, tak jauh dari kantor Skyscanner. Sesudah makan-makan yang enak juga (aku lupa makan apa di sana, tapi supnya enak!) kami berkenalan dengan banyak undangan lainnya juga, ada yang dari Singapore Tourism Board yang memberikan goodie bag berisi macam-macam barang cantik.



Pesta sebenarnya di sini ketika kami membuat berbagai macam foto selfie dengan kehebohan yang seru. Berbekal bendera-bendera negara, kami berfoto-foto dengan berbagai gaya, karena juga ada lomba twitpic yang berhadiah seru. Tak disangka, Firsta memenangkan satu buah selfie pole untuk lomba ini. Sayangnya, hadiah utama berupa satu iPad mini lepas dari genggaman.



Masih jam setengah sepuluh malam ketika kami meninggalkan Group Therapy. Karena sama-sama naik MRT, aku, Ariev dan Fahmi jalan bebarengan ke stasiun. “Ayo, ke mana dulu.. The night is still young,” kataku tak ingin langsung pulang di stasiun Tanjong Pagar itu. Tapi karena lokasi hotel Fahmi Anhar di Bugis tinggal naik satu jalur saja, jadinya ia memilih untuk pulang langsung naik MRT jalur hijau ke sana. Aku ikut Ariev naik kereta ke Clarke Quay, dan berjalan-jalan di sepanjang bantaran sungai tersebut sambil melihat-lihat pemandangan malam. Ramai sekali orang menghabiskan akhir pekan dengan duduk-duduk sambil minum bir. Hang out on the street, lah! Bahkan gerai 7-eleven pun diantri banyak orang yang hanya ingin membeli cemilan atau minuman.
Aku berpisah dengan Ariev dan berjalan balik memutar kembali ke stasiun Clarke Quay. Sudah jam 11 malam namun jalanan masih ramai sehingga aku berani jalan sendirian. Sebenarnya ada jalan bawah tanah langsung menuju stasiun, tapi aku memilih jalan biasa di tepian sebuah mal. Perjalanan di kereta tak terlalu lama dengan satu kali transit di Dhobi Ghaut aku berpindah ke jalur merah sampai stasiun Novena. Nah, sekeluarnya dari stasiun aku bingung. Aku tak tahu jalan apa di depan stasiun sampai aku berputar-putar untuk tahu bahwa ini Irrawady St, sama dengan alamat Ibis Novena. Karena sudah tengah malam, tak ada orang yang ditanyai, dan aku ragu apakah ini jalan yang benar karena jalan ini cukup lebar, sementara seingatku di depan Ibis Novena jalannya kecil. Apalagi jalan ini tak ada di peta wisata Singapore yang kumiliki. Akhirnya aku berjalan kaki menyusuri jalan (yang menanjak itu) terus melewati kompleks rumah sakit, dan akhirnya! Setelah 800 meter (menurut googlemap ketika aku mengecek tadi sore) dan jalanan akhirnya menurun dan menyempit, aku melihat Ibis Novena yang kujumpai juga kemarin tengah malam. Aku langsung masuk kamar dan menyandarkan kaki yang penat.
Tapi hari ini seru sekali! Lucky day, hari bahagia ke-7!
Every search begins with beginner’s luck. And every search ends with the victor’s being severely tested.
– Paulo Coelho

(foto diperagakan oleh model)
cerita Ariev Rahman kayang di Merlion
cerita asyik Firsta yang cantik
cerita seru Fahmi yang lucu
Ah, this post made a smile in my face 🙂
*peluk-pelukin semuanya*
yeah, untungnya smilenya di tempat yang benar.. 😉
[…] PS: You can read other articles about this party on Fahmi’s blog here, Firsta’s blog there, and Indri’s blog everywhere. […]
Aaaww.. You’re the lucky girl, teh! Aku pengen balik ke Singapore lagi deh buat solo trip.. Tapi masih mengumpulkan tekad xD
watta lovely story ya… so memorable. semoga bisa reuni trip ya kita
*group hugsssss*
aku juga kangen jalan ma kalian lagiiii… *hugs*
ETAPI ITU FOTO TERAKHIR, TOLONG YA, PLISS… 😀
kak Fahmi, dari pada foto yang satunya?? :p
namanya rejeki memang bisa terbawa kemana-mana ya mbak….masih ingat to?
masih dong, mas. dunia sempit toh? 😀
masih inget dong, mas yang tenar ini.. 😀 rejeki bergantian, mas. alhamdulillah..
[…] skyscanner said : i’m a lucky girl! […]
Foto2nya bagus, ndri 🙂
makasih kak savira, perjalanannya yang cihuy menghasilkan foto sih.. 🙂
Asyik dan seru banget kelihatannya 🙂
Seru-seru, wong baru kenal juga.. 😉
[…] baru keluar dari hotel berbintang (karena jatah inap gratisnya habis) sesudah seru-seruan dengan Skyscanner Bloscars Award dan pindah ke hostel di kawasan wisata untuk mendapatkan pengalaman […]
[…] acara undangan ke kantor Skyscanner di Singapura, kami kontingen blogger Indonesia, aku, Firsta, Fahmi, Ariev, janjian untuk mengenakan batik. Yes, […]
[…] di Singapore bareng Skyscannernya sih bisa dibaca di sini. (ps. Pulangnya aku dan Ariev lari-lari lagi dari terminal MRT ke counter check-in Changi gara-gara […]