rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano

Aku menempelkan hidungku pada kaca mobil yang melaju dari kota Soe. Pepohonan berlari, tiang listrik berkari, rumah-rumah berlari. Pegunungan  yang membentang dari Soe menyajikan lansekap timbul tenggelam, menyembunyikan kehidupan di balik pepohonan gewang yang tegak berdiri tinggi. Pikiranku kembali pada satu berita di tahun 1990-an tentang batang-batang rumah adat Timor yang dicat warna sesuai dengan… Read More rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano

flores flow #4 : luba, do’a dari kaki gunung inerie

Apa yang kamu harapkan dari menjejakkan kaki di sebuah tanah berbentuk persegi, di bawah sinar matahari yang cerah pagi hari, dikelilingi rumah-rumah yang tidak bisa berbicara kepadamu? Maka kamu akan melangkah pada rumah terdekat di mana ada seorang lelaki tua dengan tenun-tenun berwarna warni bergelantungan di depannya. Ia bertanya dari mana asalmu, dan menawarkan seplastik… Read More flores flow #4 : luba, do’a dari kaki gunung inerie

flores flow #2 : maria, gadis pemandu sa’o ria koanara

No one lights a lamp in order to hide it behind the door: the purpose of light is to create more light, to open people’s eyes, to reveal the marvels around. ― Paulo Coelho Apalagi yang bisa kulakukan di Moni sesudah turun dari Kelimutu? Pemilik penginapan menyarankan untuk berjalan-jalan melihat rumah adat di arah bawah,… Read More flores flow #2 : maria, gadis pemandu sa’o ria koanara

peduli budaya lokal untuk pariwisata indonesia

Hujan gerimis sejak sore mengiringi akhir hari pergantian tahun, kecipuknya ditingkahi oleh lari anak-anak yang bermain di lapangan. Suara petasan pun beradu dengan nyala kembang api, yang menerangi langit malam yang tak berbintang tertutup awan. Aku baru pulang dari pulau seberang, mengingat banyak hal yang kulalui di tahun ini, di mana aku sering melawat baik… Read More peduli budaya lokal untuk pariwisata indonesia

bawomataluo, lompatan di atas bukit : ya’ahowu nias #5

Jendela adalah sebuah alternatif. Dengan ukurannya, ia adalah sebuah lubang besar yang membuka dunia dalam terhadap luar dan sebaliknya. Tapi dengan posisi perletakannya, ia juga membatasi lalu lintas fisik antar keduanya itu. Ada sedikit usaha yang harus dikerahkan kalau kita ingin keluar atau masuk lewat jendela. Jendela lalu jadi sebuah terobosan, tapi juga batas. Ia… Read More bawomataluo, lompatan di atas bukit : ya’ahowu nias #5

omo niha di keramahan desa tumori : ya’ahowu nias #2

Masih ada sebuah rumah di sana yang tak pernah mengharap seseorang datang mengunjunginya. Masih ada dinding-dinding kusam, ruang bersih terang, jendela-jendela putih tempat senja berpendaran dengan rambutnya yang keemasan. Masih ada si kecil lagi asyik menggambar pada tembok penuh coretan. [Ziarah~Joko Pinurbo] menuju Nias : sebuah mimpi ke nusa seribu gelombang : yaahowu nias #1… Read More omo niha di keramahan desa tumori : ya’ahowu nias #2