desa tradisional senaru, kunjungan pasca rinjani

A village is a hive for a glass, where nothing unobserved can pass. – Charles Spurgeon Aku melihat gerbang desa ini tengah malam ketika kami turun dari gunung Rinjani di desa Senaru. Keesokan paginya ketika kami sudah beristirahat semalam, aku meluangkan waktu untuk mengunjungi desa yang berada di tengah permukiman biasa, namun dipisahkan oleh gerbang.… Read More desa tradisional senaru, kunjungan pasca rinjani

renjana rinjani : jalan mengenali diri

Aku tidak pernah sampai puncak. Jam delapan tiga puluh pagi itu, ketika matahari mulai bangun dari balik punggungan puncak, ketika langit memantul di Danau Segara Anak di bawah, ketika tiupan menghantam tubuhku yang terseok-seok di jalur berpasir, aku menyerah. “Mas Sopyan, sampai sini saja,” ucapku gemetar sambil menahan tangis dan dingin. Satu jalur pendakian di… Read More renjana rinjani : jalan mengenali diri