wae rebo dalam tujuh hari

Aku menyebutnya negeri di awan. Sebuah desa yang berdiri di puncak bukit, di tengah pedalaman Manggarai yang hijau dengan perjalanan yang cukup panjang dari jalan raya Trans Flores. Tempat yang kuingat adalah kabut-kabut pagi hari yang perlahan-lahan menipis berganti dengan mandi matahari, di tengah riuh tawa anak-anak bermain, burung-burung berkicauan dan suara alu berpadu dengan… Read More wae rebo dalam tujuh hari

kenapa harus membayar ketika berkunjung ke desa adat yang bukan desa wisata?

Beberapa waktu lalu, aku tergelitik ketika membaca beberapa keluhan tentang kunjungan ke desa adat yang dianggap ‘komersil’. Tidak satu dua kali keluhan itu muncul ketika sedang mencari data tentang kunjungan ke desa adat. Tuduhan itu semata-mata karena ada harga yang harus dibayar ketika ingin menginjakkan kaki ke dalam desa tersebut. Yang aku ingin tanyakan balik,… Read More kenapa harus membayar ketika berkunjung ke desa adat yang bukan desa wisata?

itinerary : flores flow

Jika mendadak punya tiket promo ke Denpasar dengan selang waktu pulang pergi 9 hari, maka Overland Flores, melintas jalur darat bisa diperhitungkan. Rencanakan berangkat Sabtu pagi dan pulang Minggu di pekan selanjutnya. Alam Flores yang berubah-ubah dari hijau, ke tandus, dan hijau basah, di tengah sinar matahari yang berlimpah, memberikan pengalaman harian yang senantiasa berubah,… Read More itinerary : flores flow

flores flow #10 : pulang dari wae rebo naik apa?

because he had no place he could stay in without getting tired of it and because there was nowhere to go but everywhere, keep rolling under the stars… ― Jack Kerouac, On the Road Aku merogoh daypack hijauku sambil memastikan apakah semua peralatan elektronik yang semalam sempat di-charge di rumah Pak Blasius Monta sebelum genset… Read More flores flow #10 : pulang dari wae rebo naik apa?

flores flow #9 : anak-anak wae rebo

Lihatlah wajah-wajah polos mereka dengan ingus yang beleleran asyik bermain di pelataran tanpa beban, mengingatkan pada masa kecil yang pernah kau punya. Ketika jungkir walik tak karuan tak mendapat teguran, ketika berdekatan dengan lawan jenis tak meninggalkan kesan. Bahkan juga ketika tak berbaju pun dianggap wajar. Ingatlah kepada masa di mana rasa ingin tahu selalu… Read More flores flow #9 : anak-anak wae rebo

flores flow #8 : wae rebo, melestarikan arsitektur dengan tulus

kadang-kadang aku hanya ingin melangkahkan kaki, menjauh dari deru dan menemukan sepi, namun lebih daripada itu, ternyata yang kutemukan adalah ramai di hati, senyum yang tulus, percaya kepada negeri. Malam sudah bertabur bintang ketika Pak Blasius Monta menyambut kami dengan ramah di rumahnya di Denge. Ini adalah titik terakhir yang bisa dilalui dengan mobil. Kami… Read More flores flow #8 : wae rebo, melestarikan arsitektur dengan tulus

flores flow #7 : 14 tindak tanduk asyik di wae rebo !

Apa yang bisa kamu lakukan di satu pemukiman adat yang berjarak 3 jam berjalan kaki dari desa terdekat? Perjalanan ditemani desau angin, riuhnya burung-burung bernyanyi, gemericik air, ditemani patok-patok jarak yang membuat perjalananmu terasa makin dekat? Wae Rebo, harmoni pemukiman di atas bukit, di mana keselarasan dijaga, kehidupan yang tersembunyi, adalah salah satu kekayaan budaya… Read More flores flow #7 : 14 tindak tanduk asyik di wae rebo !

gaya etnik di hari sabtu

Dress shabbily and they remember the dress; dress impeccably and they remember the woman. ― Coco Chanel Buat freelance arsitek sepertiku, kadang-kadang memilih baju untuk bepergian di untuk suatu acara cukup memakan waktu. Maklum, namanya juga cewek, baju-baju yang mau dipakai harus menyesuaikan tempat, acara, dan jalur yang akan dilalui. Kalau acaranya santai-santai hore, aku… Read More gaya etnik di hari sabtu