Pantai adalah temu haru dan rindu, di bawah batas langit yang biru
Ketika matahari memilih berlalu, turun dan tenggelam tepat waktu
Pasir adalah butir dalam larutan kalbu, berlari dihempas ombak yang beradu
Ketika tidak ada lagi yang ditunggu, hanya bias mega yang perlahan berubah ungu
Pantai seperti getaran kata-kata, memanggil-manggil untuk bermain dan bercanda
Namun bisa memilih diam pada suatu kala, dan duduk dan membaca sementara
Pantai seperti untaian hilang dalam genggaman, ketika hati mendadak lepas dari dekapan
Namun kembali pada mata perlahan-lahan, bilamana angin mendorong kabut jauh dari tepian
Pantai adalah tentang cakrawala, kala air dan udara menjadi nyata
Membias dalam balutan warna jingga hingga batas senja
Pantai bukan selalu cerita tentang pohon kelapa, tapi juga angan yang ditunggu di sana
Karena begitu gelap menyapa, adalah saat perahu bertugas sebagai kendara
Karena hanya bersama kamu, segalanya terasa dekat, segala sesuatunya ada, segala sesuatunya benar.
Dan Bumi hanyalah sebutir debu di bawah telapak kaki kita.
~ Dewi “Dee” Lestari : Perahu Kertas [2009]
Pantai Tablolong, 25 km dari Kupang, 20 Nopember 2015
Ditulis di Jakarta 15.12.20.15 : 14.24
#ExploreTimor #ExploreTheDiversity #ASITANTT
cerita lain tentang Timor :
12 jam keliling kupang
cerita senja tablolong
elegi fatumnasi
rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano
cerita dari batu-batu di pantai kolbano
semau, satu bukit dan sekian pantai
[…] cerita lain : cerita senja tablolong […]
Romancis..
makan bunciss..
dulu suka menghabiskan sore disana kak
sambil menunggu terbenam?
iya kak ampe malem
Manissss 🙂
cissss…
Suka!
Ahem!
indah sekali rangkaian katanya kak
*pipi memerah*
seperti senja yang merah merona pipinya kak 😀
Ternyata puitis kamu mbk..
Perpaduan dari foto dan puisi 😀 manis dan puitis sekali mbak :))
[…] Fatumnasi, 21 November 2015 ditulis di Bogor, 17.12.2015 #ExploreTimor #ExploreTheDiversity Perjalanan bersama DPD ASITA NTT cerita lainnya di pulau timor : 12 jam keliling kupang cerita senja tablolong […]
kak indriiii,
foto-fotonya sungguh menggambarkan suasana senjanya, manis sekali. 🙂
walaupun cuma sebentar di sana, senjanya indah sekali…
[…] jam keliling kupang cerita senja tablolong elegi fatumnasi rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano cerita dari batu-batu di […]
[…] jam keliling kupang cerita senja tablolong elegi fatumnasi rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano semau, satu bukit dan […]
[…] jam keliling kupang cerita senja tablolong elegi fatumnasi rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano cerita dari batu-batu di […]
[…] jam keliling kupang cerita senja tablolong elegi fatumnasi rumah-rumah yang berlari dalam perjalanan menuju kolbano cerita dari batu-batu di […]