Tanpa diduga tahun 2015 menjadi salah satu tahun yang paling memberi banyak kejutan untukku. Diawali dengan tidak adanya ekspektasi atau rencana apa pun, ternyata begitu banyak hal baik yang terjadi di tahun 2015. Mungkin seperti rumus matematika, ketika kamu tak banyak berharap, disitulah datang berkah tak hingga. 1/0 = ~
Awal tahun 2015 aku memutuskan kembali bekerja, menyerah dari pekerjaan menjadi arsitek freelance, karena ternyata begitu banyak hal-hal yang harus aku pelajari sendiri, bukan sekadar kemampuan menggambar, tapi juga tentang manajemen waktu dan biaya. Keputusan ini bukannya kalah terhadap kebebasan waktu yang didapat pada masa freelance, tapi merupakan kemenangan atas tanggung jawab terhadap hidup, yang tidak boleh aku hadapi dengan egois. Dan kembalilah aku menyusur stasiun setiap hari, berkumpul dengan lautan orang yang mengadu nasib ke ibukota. Ini, pilihanku.
Dunia penulisan juga sedang riuh di awal tahun, berbagai hal terjadi dan pergi dan berbagai tiba-tiba datang menghampiri. Satu per satu wishlist aku akan satu tempat tercapai, dalam perjalanan yang terencana tiba-tiba. Mungkin ini rejeki dari Tuhan, mungkin ini pelipur lara, mungkin juga ini bagian dari perjalanan hidup yang manis.
Januari berawal dengan undangan makan siang bersama teman-teman TBI dan kementerian pariwisata, sembari mengobrolkan harapan-harapan tentang dunia pariwisata Indonesia. Banyak hal-hal yang terkait manajemen, preferensi, tren, yang menjadi masukan berharga. Gara-gara ini, aku jadi ingin menulis banyak tentang Cirebon, kota kelahiranku yang sarat peninggalan budaya.
Di bulan Februari, tiba-tiba mendapatkan undangan untuk meliput kegiatan peluncuran kapal Cheng Ho di Batam. Karena itu aku jadi bisa melihat jembatan Barelang yang terkenal, mengunjungi pulau Galang, dan bahkan menyeberang ke pulau Bintan! Sebagai provinsi yang baru pertama kukunjungi, Batam cukup manis.
Bulan berikutnya yaitu Maret bergulir dengan rapat-rapat kantor seperti biasa, dan kututup dengan perjalanan yang manis, menimba ilmu lewat TravelNBlog di Semarang. Kota yang pernah menjadi tempat tinggalku selama lima tahun ini memang memiliki kenangan-kenangan di sudut kotanya sehingga layak untuk disusuri lagi dengan cara yang berbeda. Naik bis Semarjawi yang seru!
Lepas dari Semarang, di bulan April aku melanjutkan perjalanan ke Lasem, kota tua di sebelah timur yang kaya akan peninggalan arsitektur akulturasi Jawa, Cina, Melayu. Tempat ini sudah bertahun-tahun ada dalam daftarku, dan awal bulan April aku menjejakkan dan berkeliling di sini. Yang paling menggembirakan, untuk pertama kalinya tulisanku dimuat di media cetak, dan ini tentang Lasem! Wah, jadi semangat terus menulis.
Akhirnya pada bulan Mei aku menginjakkan pulau Kalimantan untuk pertama kalinya! Gara-gara ajakan impulsif dari seorang teman blogger, jadi perjalanan ke Tanjung Puting ini sangat membahagiakan, menuntaskan penasaranku akan latar novel Partikel favoritku. Bulan ini juga menjadi ulang tahun blogku yang kelima, yang mendapatkan banyak masukan dan pertanyaan seru dari pembacanya. Apalagi profilku masuk tabloid Wanita Indonesia sebagai travel blogger yang ngarsitek. Duh, macam artis saja ini.
Dan tiba-tiba ada tawaran tiket gratis ke mana saja di bulan Juni dari satu maskapai penerbangan yang membuatku mendaratkan diriku pada kota Palembang. Kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera-nya ini, memberiku persahabatan yang manis dengan komunitas backpacker Palembang. Anak-anak muda yang tak kukenal sebelumnya dan dengan ramah dan baik mengantarku ke seluruh penjuru kota adalah tuan rumah yang amat tidak disangka. Makanan lezat, bangunan unik, dan pertemanan yang berharga adalah karunia yang amat besar tahun ini.
Sesudah melewati bulan puasa yang tenang, di bulan Juli, tawaran dari Kamuka Parwata, rumahku, cintaku pada alam semesta memberikan tawaran menarik untuk ikut diving ke Mandeh, sambil mengajarkan menulis dan ber-sosial media untuk tim yang melakukan ekspedisi ke sana. Tawaran kembali ke tanah Minangkabau ini tentu pantang kutolak, apalagi dikompori rasa cinta almamater yang begitu besar. Pertama kalinya diving di laut, dan seru!
Agustus adalah bulan yang riuh, mulai dari pemilihan ketua ILUNI FTUI yang membuatku sibuk tralala, kembali ke kampus, berjumpa teman-teman lama, mengembangkan hobby terpendam, berkicau di sosial media. Di bulan yang sama juga aku melakukan perjalanan ke Malang dan Blitar kembali pada tempat-tempat masa kecilku yang kususuri bersama keluarga dulu, ditemani oleh Hotel Tugu yang cantik.
Masih di bulan Agustus, ajakan ke Lombok untuk menjelajah bumi tembakau ini kuterima dan membuatku berkesempatan memiliki teman-teman baru yang pandai dan gokil, seru-seruan piknik keliling pulau dan berceloteh. Bulan ini juga diakhiri dengan gathering TBI untuk pertama kalinya tempat berbagi persahabatan seru.
Karena rasanya sudah terlalu banyak melakukan perjalanan, di bulan September aku tidak keluar kota, berniat untuk lebih agak rajin di kantor dan punya kesibukan juga di ILUNI FTUI. Berbagai acara diskusi dan bincang-bincang engineering diadakan di kampus Salemba, membuka banyak wawasan tentang negeri, bertemu lagi dengan alumni-alumni lama, bertukar kontak dan cerita. Selain itu, di bulan ini salah satu impianku terwujud, yaitu menonton konser Bon Jovi live! Akhirnya, band kesayanganku itu mampir juga di Jakarta lagi sesudah 20 tahun.
Kesibukan tidak berkurang juga di bulan Oktober, belajar tentang energi alternatif di Bogor bareng alumni Kamuka Parwata, lalu di minggu berikutnya ikut dalam rapat kerja ILUNI FTUI di Sentul membahas program-program yang akan berlangsung tiga tahun ke depan. Masih di kota Bogor, kembali aku mengikuti Kelas Inspirasi, mengajar sehari untuk anak-anak SD untuk memotivasi cita-cita mereka. Sepertinya, Oktober ini memang bulannya Bogor!
Lama tak melakukan perjalanan jauh, akhirnya aku berperahu ke pulau seberang saja, tiga pulau Kelor, Cipir dan Onrust di satu hari minggu awal Nopember. Eh, ternyata ada dua hal bagus lagi di bulan ini. Pertama, aku terpilih sebagai satu travel blogger yang mendapatkan perjalanan keliling Lombok untuk Travel Writer Gathering! Wow, serunya mendapatkan teman-teman baru berbagai tempat. Yang kedua, aku juga mendapatkan perjalanan ke pulau Timor untuk mempromosikan wisata Nusa tenggara timur, termasuk akhirnya menjejakkan kaki ke pulau Rote, titik paling selatan Indonesia yang kukunjungi!
Sengaja juga aku menyempatkan diri untuk ke kota kelahiranku Cirebon di bulan Desember, sambil terus menggali kekayaan budaya kota udang ini. Menutup tahun ini dengan manis, aku nekad membeli tiket ke Makassar untuk merayakan penghujung tahun di bumi Sulawesi. Ya, akhirnya aku mencium tanah Celebes! Mengunjungi Tana Toraja, tempat yang kuimpikan untuk didatangi sejak masa kuliah dulu, berkeliling bukit-bukit batunya, kuburan-kuburannya, bersama adik dan teman-teman baru. Meraba bebatuan di Maros, tebing-tebing karst yang indah terhampar, hingga bersesak-sesak di angkutan hingga Tanjung Bira.
Tahun 2015 adalah tahun yang luar biasa. Tiga catatan perjalananku ke Jepang dimuat di Koran Tempo, dua tulisan dimuat di majalah KalStar Airline, dan satu profilku masuk juga di situs arsitektur rooang.com. Dan ditutup dengan cerita menyambut mentari bukit Pergasingan Lombok yang dimuat di Koran Tempo lagi.
Terima kasih, Allah.
Terima kasih, Tuhan.
Terima kasih, Semesta.
Mungkin orang bertanya, bagaimana mungkin aku membagi waktu akan kesibukan ini. Aku ke kantor setiap hari, meminta izin beberapa kali, dan menyengajakan waktu di sela-sela akhir minggu. Terkadang aku membawa pekerjaanku ke tempat perjalanan, dan tidur lebih sedikit untuk tetap mengontrol. Semua hal ada prosesnya, waktu sehari tak bisa lebih dari 24 jam. Semua harus dengan tekad yang teramat kuat.
Blog dan tulisan-tulisan ini begitu banyak menjadi jalan pembuka untuk hal-hal yang tadinya cuma dalam mimpi saja. Lima tahun lebih membangun cerita di sini, memperkenalkannya pada banyak orang, memotivasi diri untuk menulis lebih banyak lagi untuk dibagi. Dan pembaca adalah sahabat maya dan energi luar biasa untuk terus berkarya.
Selamat Tahun Baru 2016.
Teruslah meraih mimpi, karena semua bisa.
Tanjung Bira, 31 Desember 2015. 03.30 AM.
Wow, dirimu nyari jalan tiap bulan ya kak? Mantap sekaliiii. Semoga makin sukses di tahun 2016 yaaaa 🙂
iya, begitulah, alhamdulillah…
kebetulan waktunya pas…
2016 pasti makin seru ya kak.. in syaa Allah, aamiin
mudah2an saja yaa. harus lebih kerja keras!
Banyak pencapaian ya Mbak selama tahun ini? Syukurlah, saya ikut senang membacanya :hehe. Selamat, sudah bisa berpetualang ke banyak negeri dan banyak daerah di Indonesia, terima kasih juga sudah berkenan membaginya di blog ini :hehe. Selamat tahun baru, mudah-mudahan di 2016 nanti bisa lebih banyak lagi berbagi kepada pembaca di blog ini. Mbak aktif ya di ikatan alumni, saya baru tahu kalau pernah mengadakan seminar di Salemba… kenapa kita tidak kopdaran ya waktu itu? :haha.
Agak iri sih sebenarnya karena tidak diajak jalan-jalan ke tiga pulau di Kepulauan Seribu itu–tapi mungkin belum waktunya :huhu, jadinya yah, mudah-mudahan saya bisa ke sana dalam waktu dekat :amin. Sukses selalu!
lha, kamu di Salemba juga? hayu atuuh kopdaran. biasanya Selasa or Rabu malam saya di situ..
wuaa, terima kasih juga sudah menjadi pembaca dengan komen2 yang keren banget!
Oke, mudah-mudahan ada kesempatan ya Mbak kalau sedang tidak ada kesibukan :hehe.
Ah, saya masih harus terus belajar jadi pembaca yang baik :)).
Inspiratif sekali… Terima kasih sdh membagikannya di sini teh. Smg semakin sukses di tahun 2016 :*
Oya bukunya smg segera terbit! ^_^
Hmmm… Semoga-semogaa…
Impian gw ke lasem, sampai detik ini blm terkabulkan dan sudah menginjak tahun ke 5 hahaha
Sambil roadtrip pulang gresik dong, om cumm..
Ada Kelas inspirasi juga ya 2015….
cek jadwal di websitenya aja. selalu ada koq..
Iya batam tahun 2015 sampe 4 kali
Selamat Tahun Baru, Kak Indri!
seru banget liat perjalanannya selama 2015.
semoga kita bisa traveling bareng, ya, suatu hari. 🙂
selamat tahun baru juga yuki!
yuk kapan2 traveling bareng…
cakep kak semoga tahun 2016 makin hits jalan-jalannya