dan orang-orang yang turun dari perahu
membayangkan suatu kerajaan ringkik kuda
di lembah-lembah perbukitan
~ Sapardi Djoko Damono
Berlayar dari Labuan Bajo? Susuri jalan sepanjang tepian laut dan temukan banyak tawaran menggoda dari berbagai agen yang membuka jasanya. Mau kapal phinisi, kapal besar, kapal kecil, tergantung berapa jumlah rekan yang kamu bawa. Ingin berenang, snorkeling, diving, atau hanya berbaring-baring saja di geladak kapal, semua bisa disediakan.
Jalur pelayaran juga beraneka ragam. Jika punya waktu satu hari, bisa ke Pulau Rinca saja atau pulau Komodo saja. Dua hari satu malam, bisa mampir ke kedua pulau habitat kadal raksasa Komodo itu. Tambah satu hari lagi, bisa mampir Pulau Padar yang lengkungannya indah. Titik snorkeling dan diving yang menarik juga akan ditunjukkan oleh pemandu-pemandunya.
Bermalamlah di perairan Pulau Kalong yang tenang, ditemani kepak kelelawar yang berhamburan menjelang malam, mengistirahatkan badan yang lelah usai bermain di Pantai Pink. Amati kampung Komodo di atas air dengan warna-warni uniknya, sempatkanlah berkunjung bila waktu memungkinkan.
Satu yang mungkin tak ada kepastian adalah kondisi alam.
Warna langit tidak pernah bisa dipesan, volume angin tidak bisa diatur, permukaan tenang tidak bisa selamanya sama, pelangi tidak pernah datang atas permintaan. Laut akan selalu berubah. Yang bisa dilakukan manusia adalah belajar selaras, karena melawan alam bisa mengundang bencana. Berlayar mengikuti angin, untuk melambat.
berdiri di pelabuhan, menatap kapal datang dan menepi
orang-orang berteriak, bertambat, atau berlayar jauh pergi.
laut, bersua dan sirnakan semua gundah yang dinanti
di sini angin tidak bertiup kencang dan hujan tidak berderai
di sini ombak tidak beriak hingga senja datang kembali
di sini langit malam begitu cerah menunggu pagi hari.
laut, jika benar dasarmu dalam, bolehkah kutenggelamkan saja rasa di hati?
flores finite.
(janji selesai ditunaikan, pada kehidupan masing-masing kami kembali)
15.11.2014
Aduh, dalam betul maknanya. Sedalam lautan di Bumi Flobamora Manise sana, atau mungkinkah lebih dalam, karena dalamnya laut dapat terduga, tapi dalamnya hati, manalah mungkin?
Cantiknya bumi pertiwiku. Di balik bukit yang menggersang, ada gegap gempita kehidupan dalam rumah-rumah panggung aneka warna. Laut mengkobalt memantulkan langit, dengan gerak tarian arusnya kian kemari menggoda para pelaut.
Menakjubkan, Mbak :)).
Lalu mana yang lebih dalam? Apakah laut, apakah hati? Di mana harus kutenggelamkan?
Mungkin pada samudra yang ada di dalam hati…
kaka indriii,
aku suka tulisannya, bagus.
belum pernah ke Bajo, semoga tercapai tahun ini. 🙂
Yukiii… semoga kamu bisa jalan-jalan ke sana juga, ya!
Dan nyemplung-nyemplung asyik..
Kak … aku mau pesan nya langit biru dengan sedikit awan putih, ombak tenang trus makanan enak. Kira2 bisa di bungkus ngak ??? #dikeplak
Tapi bayarnya dobel ya, kak.
Tambah do’a.
Suka gaya bahasanya bagus kak. Pemandangannya kece abis. Dari dulu pengen ke Bajo gak kesampaian. Nabung untuk liburan tapi kepakai dengan yang lain. Hufff 😦
terima kasih sudah berkunjung ya..
aku juga pengen ke sana lagi. berenang-renang mengasyikkan.. (sorry poto berenang nggak untuk dipajang, haha)
Sama-sama kak 🙂
Ada apa dengan foto yang lagi renangnya tidak di publish ? (*penasaran) 😀
ada aku berpakaian renang, lah. itu mah buat koleksi pribadi aja 🙈
dah gitu rambut kliatan lepek basah pula 😆
Pakai bikini ya kak (*kebayang). Cukup sebagai arsip pribadi, tidak untuk jadi konsumsi publik. Setuju deh sama yang 1 ini 😊
nanti kalau diisengin diganti pakai wajahnya wulan guritno kan kasihan, kelihatan lemak-lemaknya dikit..
Haha bisa aja kak indri. Iyess sih kacian Wulan Guritnonya
AAaaaaahh bagus bangeeeet, gimana caranya supaya bisa jodoh sama bajo kaaaak?? hks
Kamu mbok cariin aku jodoh gitu, kok ngarepnya berjodoh sama Bajo sih? :p
Huaahaha aku loh gak pengalaman jadi makcomblang kak, ngurusin jodoh sendiri aja udah mumet hehee
[…] cerita tentang laut : flores flow #13 : tentang laut, kapal, dan hati […]
Jadi infgat kalo mudik (naik kapal) haaa. Menikmati terjangan ombak 😀
kapal ferry yang enam jam itu ya? apa nggak bosan di jalan ya?
aku pengen lagi ke karimun padahal dulu sudah pernah..
https://tindaktandukarsitek.com/2012/10/24/karimun-jawa-bertinggal-di-tengah-laut/
Sunsetnya cakeppp mb. Menikmati sunset maupun sunrise di laut/ pantai ajibb banget dah. Berasa nggak ada tanggungan kerjaan kantor hehehe
Loh, waktu itu emang nggak ada. Wong aku pengangguran… :p
Indonesia memang indah, kaya akan keindahan alamnya, dan memiliki potensi yang mensejahterakan rakyatnya, tapi sayang belum terkelola dengan baik.
menurutku TN Komodo ini lebih bagus daripada TN di pulau Jawa loh. fasilitasnya masih lebih lumayan dengan guide yang cukup berpengalaman.