wae rebo dalam tujuh hari

Aku menyebutnya negeri di awan. Sebuah desa yang berdiri di puncak bukit, di tengah pedalaman Manggarai yang hijau dengan perjalanan yang cukup panjang dari jalan raya Trans Flores. Tempat yang kuingat adalah kabut-kabut pagi hari yang perlahan-lahan menipis berganti dengan mandi matahari, di tengah riuh tawa anak-anak bermain, burung-burung berkicauan dan suara alu berpadu dengan… Read More wae rebo dalam tujuh hari

kampung todo: pusat kerajaan yang menyepi

Dalam setiap perjalanan, selalu ada upaya untuk berhenti lebih lama atau membelokkan ke tempat yang tadinya tidak direncanakan. Rencana sederhananya hanya mendarat di Labuan Bajo, menginap di hostel, dan memesan satu kursi pada travel Gunung Mas yang menuju Ruteng pada keesokan harinya. Banyaknya tentengan yang di bawa, termasuk beberapa alat uji, membuatku agak mengabaikan urusan… Read More kampung todo: pusat kerajaan yang menyepi

tololela, menjaga tradisi di antara kampung wisata bajawa

Meningkatnya sektor pariwisata di Indonesia, khususnya pada Pulau Flores yang menjadi salah satu destinasi unggulan pada dekade  ini, membuat banyak sekali kunjungan-kunjungan pada desa-desa adat yang masih terawat di pulau ini. Daerah Ngadha yang berada pada area Flores Tengah menjadi salah satu primadona destinasi yang sering mendapat kunjungan dari wisatawan mancanegara. Kampung adat Tololela berada… Read More tololela, menjaga tradisi di antara kampung wisata bajawa

itinerary : flores flow

Jika mendadak punya tiket promo ke Denpasar dengan selang waktu pulang pergi 9 hari, maka Overland Flores, melintas jalur darat bisa diperhitungkan. Rencanakan berangkat Sabtu pagi dan pulang Minggu di pekan selanjutnya. Alam Flores yang berubah-ubah dari hijau, ke tandus, dan hijau basah, di tengah sinar matahari yang berlimpah, memberikan pengalaman harian yang senantiasa berubah,… Read More itinerary : flores flow

flores flow #13 : tentang laut, kapal, dan hati

dan orang-orang yang turun dari perahu membayangkan suatu kerajaan ringkik kuda di lembah-lembah perbukitan ~ Sapardi Djoko Damono Berlayar dari Labuan Bajo? Susuri jalan sepanjang tepian laut dan temukan banyak tawaran menggoda dari berbagai agen yang membuka jasanya. Mau kapal phinisi, kapal besar, kapal kecil, tergantung berapa jumlah rekan yang kamu bawa. Ingin berenang, snorkeling,… Read More flores flow #13 : tentang laut, kapal, dan hati

flores flow #12 : bukit-bukit kering pulau rinca-komodo

If the bite doesn’t kill the prey outright, the venom will. Matahari bersinar cukup terik ketika kami tiba di Pulau Rinca, yang termasuk dalam pengelolaan Taman Nasional Pulau Komodo. Dermaga Pulau Rinca hanya berisi empat perahu berukuran sedang. Mungkin sudah sejak pagi turis-turis ini tiba, sehingga menjelang jam 11 begini sudah tidak terlalu ramai. Menyusuri… Read More flores flow #12 : bukit-bukit kering pulau rinca-komodo

flores flow #11 : seputar lingkar sawah cancar

“Nanti jalan terus saja, lalu naik bukit, dari atas sana bisa melihat sawah berbentuk jaring laba-laba,” pesan Pak Supir Harapan Bersama sebelum aku turun. Hari panas terik. Di pertigaan banyak orang-orang yang menawarkan jasa ojek menuju bukit. Aku tetap berjalan dengan ransel 40 liter di punggung dan daypack di dada. Matahari masih bersinar dengan garang.… Read More flores flow #11 : seputar lingkar sawah cancar

flores flow #9 : anak-anak wae rebo

Lihatlah wajah-wajah polos mereka dengan ingus yang beleleran asyik bermain di pelataran tanpa beban, mengingatkan pada masa kecil yang pernah kau punya. Ketika jungkir walik tak karuan tak mendapat teguran, ketika berdekatan dengan lawan jenis tak meninggalkan kesan. Bahkan juga ketika tak berbaju pun dianggap wajar. Ingatlah kepada masa di mana rasa ingin tahu selalu… Read More flores flow #9 : anak-anak wae rebo

flores flow #8 : wae rebo, melestarikan arsitektur dengan tulus

kadang-kadang aku hanya ingin melangkahkan kaki, menjauh dari deru dan menemukan sepi, namun lebih daripada itu, ternyata yang kutemukan adalah ramai di hati, senyum yang tulus, percaya kepada negeri. Malam sudah bertabur bintang ketika Pak Blasius Monta menyambut kami dengan ramah di rumahnya di Denge. Ini adalah titik terakhir yang bisa dilalui dengan mobil. Kami… Read More flores flow #8 : wae rebo, melestarikan arsitektur dengan tulus