5 tindak tanduk asyik di batam!

cover-batam

Be like a bridge; be on this side, be on the other side and be on no side! In other words, be in everywhere because the highest wisdom can be attained only by being everywhere!
― Mehmet Murat ildan

“Mau ngapain di Batam, kan tidak ada apa-apanya!” pasti begitu komentar teman-teman yang dimintai rekomendasi tentang pulau kecil ini. “Mampir Batam doang sih, kalau mau ke Singapura!” atau “Tiket ke Batam lebih mahal daripada ke Singapura!” begitu pendapat yang lain juga. Tang ting tung, mungkin pendapat orang berbeda-beda, dilihat dari kepentingan dan cara pandangnya.

Mendengar kata Batam, yang teringat pasti pulau kecil yang berhadapan dengan negeri jiran Singapura. Sejak dikembangkan menjadi daerah industri di tahun 1970-an, pulau yang tadinya tidak ada apa-apanya ini mulai menjadi daerah industri dengan dibangunnya pabrik-pabrik di sana sini, dan berangsur-angsur memunculkan kantung-kantung pemukiman sebagai ruang bertinggal yang tentu membutuhkan pendukungnya sebagai fungsi kota. Nama Batam selalu dibayang-bayangi dengan Singapura, yang hanya sejauh 1/2 jam pelayaran namun memiliki infrastruktur dan wisata yang dipromosikan terus menerus.

Kenapa tidak pola yang diubah, membuat Batam jadi tempat yang dituju untuk wisata dan Singapura jadi tempat mampiran? Mungkin butuh cukup lama untuk pulau ini berbenah hingga mendekati rapinya Singapura, bisa ditambah dengan angkutan umum yang nyaman dan memadai dari ujung pulau hingga ujung lain. Atau membuat peta jalur wisata kuliner untuk satu hari di akhir business trip, sebagai bonus pekerjaan. Bisa juga tur dengan perahu berkeliling bawah area jembatan Barelang yang indah, bisa jadi menyaingi tur perahu di depan Marina Bay Sands Singapura, yang berada di tengah gedung-gedung. Bukit-bukit hijau dan selat biru itu merupakan salah satu ciri khas Indonesia, dan bisa dimulai di Batam, salah satu pintu gerbang Indonesia. Atau kereta gantung keliling Batam? Bukan tidak mungkin di tengah pulau berbukit-bukit ini wisata kereta gantung menjadi pilihan sembari menikmati paduan pemandangan kota, hijau, hingga birunya laut.

Sembari menunggu ide-ide itu mendapat investor yang pas, ada beberapa hal juga yang bisa dilakukan di Batam, setelah business trip di kawasan industri, atau memang punya beberapa saat di sini. Atau memang berniat berwisata saja di Batam, tentu tidak ada yang melarang!

1. Keliling Pulau

Kontur Pulau Batam yang naik turun dan berbukit-bukit membuat asyik untuk dijelajahi dengan mobil maupun motor. Keluar dari bandara sudah disuguhi bukit di kiri dan kanan yang dibelah oleh jalan, terus sampai kota yang agak padat, namun dikelilingi bukit-bukit dan pemukiman yang bertingkat-tingkat. Karena pulaunya kecil, dari beberapa puncak yang terkenal pun bisa langsung melihat laut dan mengamati aktivitas pelayaran di sana.

Agak ke luar kota, jalan raya dibangun di sepanjang tepi laut dan dan berdampingan dengan bukit. Dermaga-dermaga panjang dan cantik berada di sisi kiri dalam perjalanan menuju Piayu. Sepanjang jalan mata akan dimanjakan dengan pemandangan laut biru, jalanan yang sepi, bukit-bukit tandus yang bergantian dengan bukit-bukit hijau.

perbukitan tanah merah yang dibuka untuk jalan
perbukitan tanah merah yang dibuka untuk jalan
dermaga yang menjorok ke laut
dermaga yang menjorok ke laut

2. Keliling Kota

Menjelajahi kota Batam berarti agak siap untuk tersesat. Beberapa nama jalan terlihat sama di googlemaps dan berpotensi membuat ‘lost‘. Coba cari jalan Engku Puteri di Batam, pasti ada beberapa ruas jalan bernama sama. Seperti umumnya jalan-jalan di kota paling menarik ke titik keramaian, Batam punya lapangan Engku Puteri yang ramai dan cihui untuk dikunjungi beramai-ramai. Ada banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sini, mulai dari jogging yang sederhana, latihan-latihan dance, bahkan ada rencana dibangun wall climbing!

Di dalam lapangan ini juga ada bangunan MTQ tahun 2014 yang masih sering dikunjungi orang. Jika menginap di hotel-hotel yang tak jauh dari sini, ada banyak keramaian juga yang bisa dikunjungi di kota. Buat yang suka belanja-belanja, bisa jalan-jalan seputaran kawasan Nagoya, yang di situ berderet ruko-ruko menawarkan aneka barang. Jika beruntung, bisa mendapatkan barang berkualitas dengan harga miring.

lapangan engku putri dan gedung mtq
lapangan engku putri dan gedung mtq
holy colour festival ketika pencanangan #WonderfulKepri
holy colour festival ketika pencanangan #WonderfulKepri

3. Keliling Makan

Berada di tengah lautan, makanan paling lezat untuk disantap di sini tentu saja sea food. Uummm, di Batam benar-benar surga makanan laut deh. Restoran sea food bertebaran di setiap sudut. Yang paling khas dari sini dan ditunggu-tunggu adalah Sop Ikan YongKee. Ikan yang dimasak bening bebarengan dengan udang dan teman-temannya, terasa segar di lidah walau dimakan di siang hari bolong. Coba makan seafood lainnya? Mampir di sekitar pelabuhan ada banyak tempat berkumpul aneka binatang laut dalam satu meja! Kepiting, ikan, cumi, kerang, merelakan proteinnya untuk mengisi perut manusia-manusia lapar yang sudah berpanas-panasan keliling Batam seharian.

Dan last but the best, harus coba makan gonggong! Makanan apa itu? Gonggong adalah sejenis kerang yang ditemukan di perairan Batam, biasa direbus dengan sedikit garam, dikeluarkan dari cangkang lalu dicocol sedikit ke sambal baru dimasukkan mulut. Sedap betul! Menurut kabar yang sengaja beredar, gonggong ini berkhasiat meningkatkan stamina juga.

sop ikan yongkee dan udang
sop ikan yongkee dan udang
gonggong, kerang favorit
gonggong, kerang favorit

4. Seberang Jembatan

Sejak dibuka tahun 1998, jembatan Barelang menjadi salah satu ikon Batam yang terkenal. Sayang sekali bila sudah tiba di pulau Batam tetapi tidak menginjakkan kakinya di jembatan yang membentang antara pulau Batam, pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru ini. Memiliki panjang 642 m, salah satu ruas antara Pulau Batam dan Pulau Tonton, bentang lebar jembatan ini yang dinamakan cable-stayed bridge ini ditahan oleh pipa baja yang menarik pelat jalan pada tumpuan piers vertikal yang menahan beban keseluruhan jembatan.

Sebenarnya ada anjuran untuk tidak berhenti di tengah-tengah jembatan karena beban yang dihitung oleh insinyur sipil pasti beban bergerak ketika melintasinya. Jika diijinkan berhenti, pasti akan sangat banyak yang berderet-deret di jembatan dan berfoto-foto dan membebani badan jembatan. Jadi, cukup berhenti sejenak saja untuk mengambil beberapa gambar ikonik, dan menikmati terpaan angin dari ketinggian 38 meter di atas air laut di bawahnya. Di bawah jembatan ini melintas beberapa kapal dagang yang membawa container berwarna-warni dengan latar bukit-bukit kehijauan.

jembatan barelang yang menghubungkan dua pulau
jembatan barelang yang menghubungkan dua pulau
lebar badan jembatan barelang
lebar badan jembatan barelang
pelabuhan kapal besar tak jauh bawah jembatan
pelabuhan kapal besar tak jauh bawah jembatan

5. Keliling Kapal

Di Pulau Batam bagian barat, tepatnya di daerah yang dikelola oleh Golden City di daerah Bengkong, ada salah satu titik menarik juga sebagai potensi wisata. Dari muara sungai akan berlayar Kapal Golden Cheng Ho II yang melayani wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan sedikit debur samudera seperti yang dilakukan laksamana terkenal penjelajah samudera ini. Kapal yang dibuat di Tiongkok tahun 1991 ini, sudah pernah beroperasi di Singapura dengan paket wisata cruise. Karena kapasitasnya lumayan besar, 150 orang, bisa dicoba beramai-ramai dengan keluarga sembari menikmati perairan sekitar Batam.

Interiornya bernuansa merah dan emas, ciri kejayaan pelaut Tiongkok dengan hiasan naga yang diukir cantik di banyak tempat. Ada dua level di kapal ini, bagian bawah dan bagian atas berupa kabin tertutup dengan kursi-kursi penumpang di dalamnya. Di geladak paling atas bisa menikmati udara segar sambil berdiri merasakan hawa laut yang menyehatkan badan. Walaupun udara Batam sangat terik, tapi naik kapal merupakan satu aktivitas yang perlu dicoba.

kapal golden cheng ho II
kapal golden cheng ho II
ukiran depan dan tangga naik ke geladak
ukiran depan dan tangga naik ke geladak

Lokasi ini termasuk dalam program Jalur Wisata Cheng Ho yang diluncurkan tanggal 21 Februari lalu oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sambil memberikan penghargaan kepada Tek Po, pemilik kawasan Golden City Bengkong, yang secara konsisten sudah mengembangkan jalur wisata tematik oriental di kawasannya selama beberapa tahun. Nama besar Laksamana Cheng Ho yang sudah menjelajah berbagai samudera dijadikan ikon untuk menghormati kebesaran panglima laut ini di dunia pelayaran.

Laksamana yang sudah memimpin 300 armada sekitar 6 abad silam ini melakukan pelayaran dengan misi perdamaian, diplomatik, dan juga membuka jalur perdagangan. Beberapa titik di Indonesia seperti Aceh, Palembang, Banten, Cirebon, Semarang, Bali, menjadi persinggahan sang panglima di masa lampau.

geladak kapal untuk menikmati pemandangan
geladak kapal untuk menikmati pemandangan
ruang atas kapal
ruang atas kapal
patung singa kecil emas yang pemberani
patung singa kecil emas yang pemberani

Karena Batam merupakan salah satu pintu masuk dengan jumlah wisman terbesar ke Indonesia selain Jakarta dan Bali, maka pulau ini dipilih untuk mempopulerkan Jalur Samudera Cheng Ho dengan didukung oleh potensi-potensi yang sebelumnya sudah dimiliki oleh Pulau Batam ini sendiri. Sebelumnya, Batam sudah dikenal jauh sebagai area industri, karena posisinya yang strategis di ujung Selat Malaka, sehingga memudahkan distribusi dan transportasi laut untuk bisnis-bisnis yang terkait. Tentu, untuk mengurangi penat sehari-hari, bisa mencoba-coba aktivitas-aktivitas di atas. Liburan di Batam bisa asyik juga!

Dan karena lokasinya yang dekat dengan garis katulistiwa, tak heran cuaca di Batam sepanjang hari bisa panas terik dan membuat berpeluh keringat. Tapi semua akan terbayar dengan pemandangan matahari terbenam yang luar biasa. Di Bukit Seraya, di satu kafe tempat menunggu senja sambil mengudap pisang bakar dan kopi susu, pemandangan kota Batam yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan aneka tingginya di bawah, dan pandangan jauh ke laut lepas, memperhatikan kapal-kapal mendekat dan menjauh, sejak mulai matahari ada di setengah cakrawala, hingga menghilang ditelan lembayung.

perjalanan 20-23 Februari 2015 bersama tim Travel Blogger IndonesiaKementerian Pariwisata RI

15-sunset-bukit-seraya-batam

20 thoughts on “5 tindak tanduk asyik di batam!

  1. Banyak hal bisa dilakukan di Batam! Semakin yakin kalau setiap sentimeter dari tanah negeri ini pasti menyimpan kecantikannya sendiri. Dua jempol untuk Batam, Mbak, semoga pariwisatanya makin berkembang dan bisa jadi pintu gerbang, santapan pembuka yang memorable sebelum bersiap menjelajah Indonesia dengan keindahan di setiap inci tanah airnya :)).

    1. Makanya, sebagai pintu gerbang harus benar-benar diolah dengan baik dong tempat2 potensialnya. Tanggung orang-orang sudah main ke Singapura, sekalian juga ke Batam, gali yang menarik di sini, sehingga bisa dirapikan. Jangan hanya merasa cukup.. 😄

    1. soalnya selama ini batam cuma kota transitan aja, padahal kan gerbang masuk internesyenel. gimana caranya biar orang singapur mBatam, bukan cuma orang batam Nyingapur mulu.. 😀

Leave a Reply to Rullah Cancel reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.